RANCABALI, Balebandung.com – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Industri Pariwisata menggelar Sosialisasi dan Workshop “Ekowisata Halal”, di Lapangan Tenis Ciung Wanara, Desa Indragiri, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (25/11/2020).
Dalam kondisi AKB, kegiatan “Bincang Ekowisata Halal Yang Mengesankan” ini menerapkan protokol kesehatan seperti menyediakan tempat cuci tangan, berjaga jarak, menggunakan masker, face shield. Bahkan sebelum acara berlangsung diawali dengan rapid test di lokasi kegiatan, bagi semua unsur baik itu peserta, narasumber, maupun panitia. Hal tersebut juga menjadi sosialisasi AKB kepada masyarakat dalam melaksanakan sebuah kegiatan.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Disparbud Jabar Azis Zulficar Aly Yusca mengatakan Ekowisata Halal adalah sebuah kegiatan pengoptimalisasian potensi desa salah satunya Desa Indragiri, dengan melibatkan masyarakat desa guna mendongkrak perekonomian paska pandemi Covid-19.
Azis menyebutkan ada beberapa hal yang menjadi fokus terkait pengembangan Ekowisata Halal. Antara lain Environmental Sustainable (lingkungan yang berkelanjutan) dengan memperhatikan fasilitas dan layanan pariwisata yang berbasis lingkungan dan ramah khususnya untuk umat muslim, tetapi tidak menutup akses untuk wisatawan non-muslim.
“Pengembangan ekowisata halal ini adalah upaya untuk menjadi daya tarik wisatawan muslim yang masih kesulitan untuk menemukan wisata halal di negeri ini,” jelas Azis.
Selain environmental sustainable, lanjut Azis, mengembangkan konektivitas pun sangat penting untuk menuju suksesnya Ekowisata Halal di Desa Indragiri khususnya, dan Jawa Barat pada umumnya. Sehingga dapat tercipta Iklim Investasi di Desa Indragiri dan sekitarnya.
Ia menerangkan, pariwisata adalah kunci pembangunan, kesejahteraan, dan kebahagiaan. Pariwisata pun merupakan salah satu kegiatan Bisnis Utama (Core Business) yang dapat meningkatkan devisa negara, pendapatan masyarakat, dan menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu, pariwisata juga merupakan salah satu sektor ekonomi terbesar dan tercepat pertumbuhannya.
Azis menguraikan Pariwisata Halal mencakup enam unsur. Antara lain atraksi, aksesbilitas, amenitas, daya tarik wisata, kemudahan, dan jaringan kerjasama yang bertujuan untuk melayani dan memenuhi keinginan, kebutuhan, dan gaya hidup wisatawan muslim.
“Secara umum konsep dasar Pariwisata Halal antara lain tersedia makanan dan minuman yang terjamin kehalalannya, tersedia fasilitas yang layak dan nyaman untuk bersuci dengan air, tersedia fasilitas yang memudahkan untuk beribadah dan produk serta jasa pelayanan pada usaha-usaha beserta daya tarik wisata, bersifat kondusif terhadap hidup halal,” papar Azis.
Melihat kondisi kemajuan dan potensi ke depan yang dimiliki oleh Desa Indragiri di sektor pariwisata, perwakilan dari Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Gentur Wibisono menyampaikan Desa Indragiri akan dijadikan role model Ekowisata Halal. “Dan kami akan terus membangun dan mengembangkan Ekowisata Halal di Desa Indragiri,” ujar Gentur.
Tak hanya itu, sejumlah pengrajin lokal pun hadir pada acara kali ini dengan menampilkan karya-karyanya masing-masing. Ada yang memajang olahan kopi yang ditanam di desa Indragiri, ada juga pengrajin handcraft yang memajang karyanya yang sangat khas dan unik.
Kegiatan juga diisi dengan penanaman bibit pohon yang dipandu Daya Mahasiswa Sunda (Damas). Sehingga selain untuk meningkatkan perekonomian dengan menjaring para wisatawan, juga sekaligus merawat lingkungan dan semesta.***