SOREANG,balebandung.com – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kebangpol) Kabupaten Bandung Adjat Sudradjat menyatakan, bahwa pendidikan dan pelatihan wawasan kebangsaan sifatnya sudah nasional, yang harus disampaikan secara kontinuitas kepada masyarakat secara umum dari berbagai kalangan, khususnya di Kabupaten Bandung.
“Kita dari Badan Kesbangpol turut serta dalam membantu hal tersebut memberikan pemahaman tentang wawasan kebangsaan kepada masyarakat. Terutama kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Bandung,” kata Adjat didampingi Kabid Idiologi Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Bangsa Sudiro di ruang kerjanya, di Soreang, Senin (12/12/2022).
Menurut Adjat, dalam pemberian wawasan kebangsaan itu, tak hanya tertuju pada satu sektor saja, bahwa semua pihak baik dari pemerintahan, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, dan mereka punya kewajiban untuk menyampaikan tentang pemahaman wawasan kebangsaan.
“Kalau di Kebangpol sendiri juga ada kegiatan tersebut yang disesuaikan dengan kondisi anggaran yang ada, karena dalam kegiatan itu tidak terlepas dari anggaran,” kata Adjat.
Dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan wawasan kebangsaan itu, Adjat menyebutkan, para pesertanya adalah masyarakat Kabupaten Bandung, tentunya dari keterwakilan. Di antaranya, anak-anak atau generasi muda, yang diartikan secara luas generasi muda itu mulai dari mahasiswa, pelajar SLTA, generasi muda lintas agama, generasi muda lintas suku, ras, etnis dan lainnya.
“Itu pernah kita laksanakan. Tujuannya, supaya mereka paham, bahwa di Kabupaten Bandung adalah salah satu bagian warga negara Indonesia yang harus paham masalah wawasan kebangsaan. Karena kita mengacu pada dasar negara kita Pancasila, yaitu wawasan kebangsaan yang harus menjadi pedoman kita,” katanya.
Adjat juga menilai masyarakat di Kabupaten Bandung pun heterogen, di antaranya ada yang berasal dari suku Batak, Madura, Bali, dan suku lainnya. Tentunya mereka saat berada di Kabupaten Bandung pun berkeluarga.
“Untuk menghilangkan egosektoral, maka sebagai pendatang kita tetap berikan wawasan kebangsaan dan bahwa kita tetap dalam satu kontek Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika itu salah satu wawasan kebangsaan. Kita tidak membedakan dari mana sukunya, dari mana agamanya, kita tetap sebagai warga negara Indonesia yang kebetulan ada di Kabupaten Bandung,” katanya.
Adjat mengungkapkan dalam memberikan wawasan kebangsaan itu, Badan Kesbangpol selain sebagai penyelenggara dalam kegiatan, juga sebagai narasumber dalam kegiatan itu yang dilaksanakan oleh organisasi kemasyarakat, perguruan tinggi atau di lingkungan para siswa SLTA.
“Kita diundang sebagai narasumber dalam menyampaikan pemahaman wawasan kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika, bela negara. Dan itu sering dilaksanakan oleh Badan Kesbangpol sebagai narasumber dalam menyampaikan pemahaman wawasan kebangsaan,” tuturnya.
Ia pun menyebutkan, bahwa Badan Kesbangpol sangat respon sekali terhadap organisasi kemasyarakat atau pihak lainnya yang melaksanakan pendidikan dan pelatihan dalam menyampaikan wawasan kebangsaan. “Itu sebagai bentuk kepedulian mereka sebagai bangsa Indonesia dalam memupuk rasa kebangsaan,” katanya.
Dikatakannya, Badan Kesbangpol pun turut memberikan pemahaman kepada anak-anak sekolah atau pelajar, disaat penerimaan siswa baru terkait dengan pemahaman wawasan kebangsaan. “Disaat pihak sekolah mengundang, kita datang untuk memberikan pemahaman wawasan kebangsaan,” katanya.
Adjat mengungkapkan, dalam memberikan pemahaman wawasan kebangsaan itu, sejumlah pihak dari mulai Badan Kesbangpol, TNI, Polri, Kejaksaan, Lanud Sulaeman, maupun dinas terkait memiliki peranan untuk menyampaikan hal itu kepada masyarakat.
“Dari TNI, untuk menyampaikan tentang bela negara. Dari Lanud Sulaeman menyampaikan tentang pendidikan wawasan kebangsaan yang berorientasi pada kepemimpinan. Dari Dinas Pendidikan lebih dominan dalam penyampaian pemahaman wawasan kebangsaan tersebut,” jelasnya.
Didampingi itu, Adjat juga mengungkapkan bahwa Badan Kesbangpol juga turut memberikan edukasi kepada masyarakat umum terkait dengan pemahaman tentang bahaya narkoba.
“Kita harus waspada dalam kondisi sekarang, kita tak sadar dan tidak tahu perkembangan di luar, apalagi saat ini di zaman teknologi, informasi mudah diperoleh. Termasuk perkembangan transfortasi, dan di Kabupaten Bandung ada jalan tol dan berbatasan dengan kabupaten kota lain, yang harus menjadi perhatian dan diantisipasi bersama karena mudah mengakses dari luar,” katanya.***