SOREANG, Balebandung.com – Program Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) – Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan Kesehatan (Kes) merupakan intensifikasi peran Gerakan PKK dalam Program KB Nasional dan pembangunan kesehatan, yang dilaksanakan secara terpadu dengan lintas sektor, terkait di semua tingkatan wilayah dalam rangka membangun keluarga yang sejahtera.
Untuk itu, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, menekankan penyelenggaraan rapat Koordinasi (Rakor) Kesatuan Gerak (Kesrak) PKK-KB Kes yang digelar di Gd. Dewi Sartika Soreang, Rabu (22/9/21) diarahkan untuk memperkuat komitmen bersama dalam program-program pembangunan keluarga.
“Rakor ini ditujukan untuk menguatkan dan menyatukan komitmen bersama dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan berkualitas dalam program kependudukan, KB dan kesehatan sebagai upaya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs),” jelas Emma di hadapan ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Bandung.
Jumlah penduduk Kabupaten Bandung yang mencapai 3,6 juta jiwa yang tersebar di 31 kecamatan menurutnya dapat menjadi potensi geografis dengan dinamika pertumbuhan penduduk yang tidak dapat dihindari.
“Untuk itu, program kependudukan masih memerlukan upaya konkrit dalam memberikan kontribusi nyata terhadap cakupan pelayanan KB-Kes kepada masyarakat. Atas kerjasama stakeholder terkait, khususnya para kader di wilayah saya ucapkan terimakasih,” imbuh Emma.
Ia menuturkan, sejak pertama kali mulai tahun 1994, Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang selalu menunjukkan komitmen kuat dalam penyelenggaraan kegiatan Kesrak PKK-KKBPK-Kes setiap tahunnya.
Selain dinilai berdampak dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan ketahanan keluarga di Kabupaten Bandung , kegiatan ini juga mampu menggerakkan seluruh potensi baik di tingkat lini lapangan yang langsung berinteraksi dan melayani masyarakat dan keluarga keluarga di Kabupaten Bandung.
“Atas komitmen kuat tersebut serta dukungan dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, maka Kabupaten Bandung selalu mendapatkan apresiasi dari tim penggerak PKK Pusat atau provinsi, dengan menjuarai beberapa kategori yang diperlombakan,” ujarnya.
Menurutnya kegiatan tersebut sekaligus dapat memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kecamatan dan desa/kelurahan di Kabupaten Bandung khususnya, untuk mengembangkan kegiatan berdasarkan prioritas di masing-masing daerah sesuai situasi dan kondisi setempat.
“Saat ini, masalah kesehatan masih menjadi tantangan besar bagi pemerintah di semua tingkatan. Apalagi kita masih berada di kondisi pandemi Covid-19. Kabupaten Bandung sendiri tengah dihadapkan pada tantangan penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi), pengendalian angka kelahiran, masalah stunting dan peningkatan kualitas penduduk,” papar istri dari Bupati Bandung ini.
Melalui pelaksanaan PKK- KKBPK- kes tersebut, ia mengimbau agar pelaksanaannya dapat fokus menyasar pada keluarga-keluarga rentan dan menjangkau seluas-luasnya pada keluarga-keluarga yang memang membutuhkan yang selama ini mungkin tidak dapat terlayani.
Dengan mengerahkan segala potensi dan sumber daya yang ada, ia mengajak untuk Sabilulungan dan selalu menjunjung semangat kolaborasi dan inovasi dalam berkontribusi untuk pembangunan keluarga di Kabupaten Bandung.
“Tim penggerak PKK Kabupaten Bandung juga telah menggagas program-program inovasi, dalam penguatan ketahanan dan pembangunan keluarga dan siap berkontribusi sebagai agen pembangunan keluarga di Kabupaten Bandung,” kata Emma Dety.***