Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale BandungHendro Pandowo; ”Berantas Geng Motor!”

Hendro Pandowo; ”Berantas Geng Motor!”

SOREANG, Balebandung.com – Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Drs. Hendro Pandowo, M.Si. yang sebelumnya menjabat Analis Kebijakan Bidang Pidum Bareskrim Mabes Polri, juga sempat menjabat Kapolres Jakarta Pusat. HP, sapaan Hendro Pandowo, juga pernah menjabat Kasatreskrim Polwiltabes Bandung tahun 2009, kemudian pernah menjadi Kapolres Bandung (Soreang) dan Kapolres Purwakarta.

Program Hendro yang terkenal saat menjabat Kapolres Bandung yakni dengan melakukan pemberantasan terhadap geng motor yang melakukan aksi kriminal.

Untuk mengingatnya, berikut ditayangkan lagi, petikan wawancara Mang Bale dari Balebandung.com, dengan Hendro Pandowo di Mapolres Bandung terkait maraknya geng motor, saat HP masih menjabat Kapolres Bandung, pada Jumat, 3 Desember 2010 silam;

Keganasan tindak kriminal geng motor di wilayah hukum Polres Bandung membuat geram Kepala Kepolisian Resort Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo. Hendro pun melakukan tindak tegas dengan langkah massif; berantas geng motor!

Bahkan tak tanggung-tanggung, pria berbadan tegap kelahiran Malang, 12 Januari 1969 ini pun menginstruksikan jajaran Polres Bandung untuk menembak di tempat anggota geng motor yang berulah dan mengancam keselamatan jiwa petugas polisi dan masyarakat.

Tak hanya itu, ayah dari tiga anak ini juga meminta kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kapolda Jabar Irjen Suparni Parto,Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Moeldoko, untuk mendukung gerakan pembubaran geng motor ini.

Bagaimana cerita Kapolres Bandung Ajun Komisaris Besar Polisi Hendro Pandowo akan bertindak tegas dalam mengatasi geng motor. Berikut petikan wawancaranya;

Apa alasan yang paling mendasar hingga Polres Bandung berani untuk memberantas geng motor?

Keberadaan geng motor yang makin menjadi ini sudah sangat membuat cemas dan takut masyarakat. Bukan saja di Kabupaten Bandung, tapi juga di Jawa Barat. Tindakan mereka yang anarkis, brutal, bahkan sampai melakukan tindak pidana seperti menyerang dan menggasak minimarket, merampok, menganiaya. Penganiayaannya pun tergolong sadis seperti menggergaji kepala korban, menabrak dan menggilas korban pakai motor, membakar tangan korban dengan menempelkannya ke knalpot motor yang panas.

Anda bayangkan saja, ada geng motor yang merusak rumah warga dan membacok pemilik rumahnya, sampai sebegitu sadis mereka. Apa warga tidak takut dengan tindakan mereka seperti itu? Beberapa contoh kasus itu baru tindakan yang sudah terbukti dan kelihatan oleh mata dan jelas mengancam. Belum lagi tindakan mereka yang belum diketahui karena mungkin ada korban yang merasa ketakutan melapor ke polisi sebab diancam oleh mereka. Tindakan mereka seperti itu sudah sangat mengkhawatirkan terlebih pelaku tergolong generasi muda.

Apa saja barang bukti yang pernah diamankan dari anggota geng motor selama ini?

Barang bukti yang berhasil kami himpun selama ini merupakan jenis senjata yang mematikan. Para pelaku geng motor ini melakukan tindak kriminal dengan senjata yang mereka gunakan. Seperti, pistol angin, pedang samurai, golok, celurit. Ada lagi barang bukti lainnya seperti ganja, minuman keras, kondom,dan banyak lagi.

Apa yang akan dilakukan polisi, khususnya di wilayah Polres Bandung dengan kebrutalan mereka ?

Selama ini, banyak kejadian yang terjadi di depan mata. Masak yang keliatan di depan mata didiamkan? Karena itu, pemerintah harus mengambil sikap. Mereka punya para pemikir, pakar hukum, cari solusi tepat bagaimana konstruksi hukum yang tepat untuk menangani geng motor ini. Cari juga upaya hukum untuk satu tujuan yakni membubarkan geng motor.

Banyak yang berpendapat sebaiknya pelaku geng motor ini dibina. Bagaimana pola pembinaan yang akan dilakukan?

Jika saya ditanya soal pembinaan sebenarnya tidak ada waktu lagi, tidak ada kompromi untuk melakukan pembinaan. Kalaupun harus ada pembinaan, bagaimana bentuk binaannya? Kapan lagi waktunya? Di mana dilakukan? Saat dilakukan pembinaan terhadap mereka, sudah akan terjadi lagi kasus geng motor yang baru seperti yang saya sebutkan tadi. Kalau dibiarkan, seolah-olah kami melegalkan apa yang mereka lakukan. Sama saja dengan mengakui keberadaan mereka. Tidak perlu lagi diakui, harus diberantas, dibubarkan.

Kenapa langkah memberantas geng motor seperti ini baru dilakukan di wilayah hukum Polres Bandung? Padahal di daerah lain pun di Jawa Barat banyak terjadi kasus geng motor?

Pertama, karena memang saya bertugas di wilayah Kabupaten Bandung. Sebagai Kapolres Bandung, saya punya tanggung jawab soal keamanan dan ketertiban untuk melindungi dan mengayomi masyarakat Kabupaten Bandung. Saya harus bisa menjamin keamanan dan kenyamanan warga untuk melakukan aktivitas mereka di luar, baik pada siang maupun malam hari.

Saya tidak mau masyarakat Kabupaten Bandung terus menerus dicemaskan dengan menjadi korban geng motor, baik terhadap dirinya sendiri sebagai masyarakat Kabupaten Bandung, lingkungannya maupun keluarganya. Sebab banyak orang tua yang mengeluh kepada kami bahwa anaknya ternyata jadi korban geng motor. Bahkan mereka tidak tahu sama sekali kalau anaknya menjadi anggota geng motor.

Apa kasus geng motor yang paling pertama kali Anda tangani sejak menjabat Kapolres Bandung?

Yang pertama kali itu dan paling menonjol adalah kasus geng motor di Situ Cileunca, Kecamatan Pangalengan. Korbannya dianiaya oleh para pelaku. Kedua tangan dan kaki korban dipegang oleh dua pelaku. Kemudian, korban ditabrak motor dan digilas pakai motor. Belum puas juga dengan menganiaya korban. para pelaku ini lantas menempelkan tangan korban ke knalpot motor yang panas. Nah,kepolisian yang paling bertanggung jawab atas keamanan masyarakat. Saya tidak ingin warga Kabupaten Bandung menjadi marah dan masyarakat sepakat jika Polres Bandung memberantas geng motor di Kabupaten Bandung.

Apa mereka ini tergolong kenakalan remaja?

Bukan, tindakan mereka itu premanisme, berandalan, dan pelaku kriminal!

Perlakuan itukah yang membuat Anda geram terhadap geng motor dan ingin memberantasnya?

Ya, seperti itu. Saya akan berantas geng motor dan tidak akan memberikan ruang gerak bagi mereka.Konvoi iring-iringan pun tidak boleh, apalagi mereka umumnya berkeliaran di malam hari yang memang sudah ada maksud tertentu dengan diawali kegiatan minum miras, mengkonsumsi narkoba, dan tindak pidana lainnya. Sebab kalau mereka sudah berkelompok, berkonvoi, nyali mereka untuk melakukan keonaran makin berlipat.

Sebenarnya apa motif mereka sampai ikut masuk geng motor?

Mereka mengaku cuma ikut-ikutan, menjadi kebanggaan ikut geng motor, ingin dianggap hebat dan punya komunitas yang ditakuti dan disegani masyarakat. Sampai motif memang inginnya jadi penjahat, jadi perampok, yang semua itu alasannya tentu tidak bisa diterima.

Ada kekhawatiran tidak, dengan tindakan represif seperti ini yang mungkin sewaktu-waktu mereka melakukan perlawanan?

Oh, saya tentu akan hadapi. Bahkan saya sudah instruksikan kepada anggota saya untuk menembak di tempat jika ada pelaku geng motor yang membahayakan dan mengancam keselamatan anggota saya dan masyarakat. Apalagi kalau berupaya menyerang seorang Kapolres, akan saya tembak betul mereka! Bahkan sebelum mereka mengancam, mereka akan saya cari terlebih dahulu mulai sekarang juga.

Bagaimana dengan masyarakat, apakah geng motor akan berani melakukan penyerangan balik ke masyarakat?

Oh, tidak ada. Apalagi sekarang masyarakat pun sudah mau melawan mereka. Ada geng motor yang berani berulah di tengah masyarakat, mereka akan diserang ramai-ramai oleh masyarakat, seperti kasus di Kecamatan Pasirjambu dan Rancaekek, ada geng motor yang babak belur dihajar massa. Dan memang saya pun menyarankan agar warga melakukan perlawanan kalau memang geng motor itu meresahkan masyarakat. Jangan takut! Toh, untuk melindungi nyawa atau harta mereka, boleh saja warga melawan. Kalau memang diserang, lawan!

Sudah seberapa banyak keberadaan geng motor ini di Kabupaten Bandung?

Saat ini ada beberapa kelompok geng motor seperti Brigade Geztafo (Brigez), Exalt To Coituz (XTC), Moonraker, dan Grab On Road (GBR).Yang paling eksis di Kabupaten Bandung hanya dua geng motor yang paling sering beraksi, yakni Brigez dan XTC. Jumlah mereka cukup besar tentunya. Karena memang mereka bergerombol membuat kelompok dan anggotanya dari berbagai usia. Dalam setahun belakangan ini, Polres Bandung telah mencatat ada 187 orang tersangka geng motor dan 20 diantaranya ditahan di Mapolres Bandung.

Tapi apakah ada klub motor yang memang dibolehkan?

Ya, ada, seperti di Kabupaten Bandung ada Bandung Selatan Tiger Club (BSTC). Mereka bisa jadi contoh yang baik. Motornya tidak dipreteli, spion lengkap, suratsurat lengkap, suara knalpot standar dan tidak bising, memakai helm standar, bahkan memakai sepatu bot dan jaket pengaman. Mereka juga santun dan tertib di jalan jika konvoi dan bahkan aktivitasnya pun lebih menjurus ke kegiatan sosial dan mereka ini dibolehkan karena bisa jadi contoh positif bagi masyarakat.

Para anggota geng motor ini didominasi oleh kalangan pelajar. Bagaimana pandangan anda?

Dari 110 anggota geng motor di Pangalengan yang diamankan Polres Bandung, 20 di antaranya anak SMP, 25 anak SMA, 5 orang mahasiswa, sisanya tunakarya. Melakukan seks bebas, minum miras, hisap ganja, melakukan tindak pidana,apa itu tidak akan merusak moral dan mental anak sekolahan? Geng motor ini diibaratkan penyakit kanker yang baru stadium satu, tapi kalau terus dibiarkan akan makin mengganas sampai stadium empat. Kalau generasi muda Indonesia mencontoh kelakuan geng motor, mau jadi apa negara ini nanti? Apalagi kalau menjadi anggota geng motor mereka itu didoktrin untuk melibas lawan tanpa ampun.

Anda mungkin satu-satunya kapolres di wilayah hukum Polda Jabar yang menyatakan perang dengan geng motor. Kira-kira, kenapa daerah lain belum melakukan hal serupa? Padahal di wilayah mereka juga terdapat banyak kasus geng motor?

Karena itu, dalam Deklarasi Pelarangan Aktivitas di Lapangan Upakarti Soreang, saya tegaskan agar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kapolda Jabar Irjen Suparni Parto,Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Moeldoko, untuk mendukung gerakan pemberantasan geng motor ini. Saya meminta kepada kapolda untuk menginstruksikan seluruh Kasatwil melakukan hal yang sama. Kalau memang mereka belum tahu keganasan geng motor, saya siap paparkan di hadapan mereka. Karena memang ini merupakan tanggung jawab polisi. Dan bukan saatnya lagi berwacana, harus lakukan langkah konkret.

Bagaimana respons para petinggi atas ajakan Anda?

Kita lihat saja nanti. Tapi sejauh ini saya melihat respons mereka sudah cukup baik. Kapolda dan TNI turut mendukung,termasuk pemerintah. Yang jelas, membina geng motor itu sudah tidak bisa lagi. Mereka harus bubar dulu, baru dibina dan diarahkan ke organisasi masyarakat dan kepemudaan dan organisasi remaja yang ada.

Selain secara psikologis, barangkali ada hal lain yang turut menjadi faktor sehingga para remaja dan pemuda itu jadi ikut-ikutan geng motor?

Ya, tentu masalah ekonomi, sosial jadi salah satu faktor. Tapi faktor-faktor lain seperti itu jangan sampai mewadahi, menaungi mereka ke dalam sebuah organisasi yang membuat mereka itu semakin rusak. Makanya perlu peran serta seluruh masyarakat untuk mewadahi mereka dalam organisasi kemasyarakatan yang lebih positif dan bermanfaat bagi mereka sendiri dan lingkungan masyarakat sekitarnya.*** [iwa]

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img