Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale BandungIih Ngeri, Penyakit TBC-MDR Sulit Disembuhkan

Iih Ngeri, Penyakit TBC-MDR Sulit Disembuhkan

 Seorang kader dari Aisyiyah Community TB Care Kabupaten Bandung sedang melakukan penyuluhan penyakit TB. by Aisyiyah TB Care
Seorang kader dari Aisyiyah Community TB Care Kabupaten Bandung sedang melakukan penyuluhan penyakit TB. by Aisyiyah TB Care

SOREANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung tengah mendeteksi pasien tuberkulosis (TB) khususnya TB multidrugs resistant (MDR) dan extensive drugs resistants (XDR). Penyakit TB MDR dan TB XDR ini adalah penyakit TB yang tidak bisa sembuh meski sudah mendapat pengobatan intensif selama enam bulan. Jika enam bulan pengobatan pasien tak kunjung sembuh juga, maka pasien tersebut dikategorikan mengidap TB MDR.

Kepala Dinkes Kab Bandung dr Achmad Kustijadi menyatakan TB MDR ini lebih beresiko dan lebih sulit pengobatannya. Meski bisa diobati dengan obat mahal, tapi sulit untuk bisa sembuh total. Padahal menurutnya penyakit TB saat ini sudah 98% bisa disembuhkan.

“Karenanya pasien TB MDR ini kita deteksi, kita sweeping untuk segera kita tangani karena sangat berbahaya kalau sudah menyebar ke orang lain bisa hingga ke-10 sampai 15 orang penyebarannya,” ungkap dr Dedi, sapaan Achmad Kustijadi kepada Balebandung.com, Rabu (5/10/16).

Dedi berkilah jika dikatakan Kabupaten Bandung endemis TB, hal itu masih wajar sebab di seluruh Indonesia masih endemis TB. Tapi kalau kasusnya sudah masuk ke TB MDR, maka penyakit itu harus ditangani lebih serius lagi. “Sebab meskipun bisa diobati dengan biaya yang lebih mahal dari TB biasa, TB MDR ini sulit untuk disembuhkan,” kata dia.

Dedi menerangkan terjadinya pasien TB menjadi TB MDR biasanya karena si pasien malas atau bahkan berhenti untuk berobat secara intensif saat menderita TB paru positif. Akibatnya, penyakitnya pun makin parah sehingga beranjak menjadi TB MDR.

Menurutnya biaya pengobatan TB MDR bisa minimalnya bisa mencapai Rp20 juta yang didanai APBD dan APBN. Mahalnya obat-obatan untuk pasien TB MDR ini lantaran obatnya merupakan obat impor.

“Kita temukan ada 49 pasien MDR di Kabupaten Bandung di mana tahun 2015 ada 26 pasien dan tahun 2016 ditemukan 23 pasien. Ke-49 pasien TB MDR ini sedang kita tangani,” ungkap Dedi.

Bahkan Dedi pun mengaku pihaknya saat ini sedang merawat intensif seorang pasien TB XDR di Kabupaten Bandung. “Kalau sudah sampai lini atau fase TB XDR, itu sudah merupakan penyakit seperti halnya penyakit HIV-Aids. Kalau sudah mencapai TB XDR ini kita lindungi saja identitasnya jangan sampai jadi dikucilkan oleh masyarakat. Hanya kader TB yang boleh rutin mengunjunginya,” ujarnya.

Terkait penyakit TB menurutnya dari 3,4 juta populasi penduduk Kabupaten Bandung diprediksi dari 100 ribu penduduk yang terduga (suspect), sebanyak 10% atau 107 orang diantaranya TB positif, dan hanya 1% berakibat kematian dalam setahun. Kalau sampai ditemukan 70% dari 100 ribu terduga TB paru positif, berarti pihaknya pun harus menemukan 2.500 pasien TB di Kab Bandung.

“Penyakit TB ini timbul akibat lingkungan kumuh, tinggal di rutilahu dengan sanitasi yang minim, perilaku hidup sehat, dan kurang mengkonsumsi makanan bergizi. Gejalanya yaitu batuk yang tak kunjung sembuh selama dua minggu berturut-turut dan pada malam hari selalu berkeringat,” terangnya.

Dinkes Kab Bandung mencatat hingga tahun 2016 ada 1.900 kesakitan dugaan TB yang terlaporkan, menurun dari tahun 2015 yang sebanyak 2.300 kesakitan.

“Sekarang kasus mulai menurun, karena kita cepat tanggap merespon jika ada terduga TBC dengan melibatkan kader TB, mengaktifkan Desa Peduli TB seperti di Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi, ada Komunitas Peduli TB (TB Care) Aisyiah di Rancaekek, dan di puskesmas selalu standby perawat dan dokter yang siap menangani kasus TB,” ungkap Dedi.

Kadinkes menyebut Hingga kini kader-kader TB yang bekerjasama dengan Dinkes Kab Bandung tersebut terdapat di Kecamatan Rancaekek, Cileunyi, Cicalengka, Katapang, dan Kecamatan Margahayu.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img