RANCAEKEK, Balebandung.com – Berbagai inovasi dilakukan Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam memperkuat edukasi menjaga lingkungan agar tetap lestari. Salah satunya melalui program kampanye Gerakan Peduli Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Kesayangan (Gepak Sayang).
Kampanye ini menjadi Instruksi Bupati Bandung Nomor 2 tahun 2023 tentang Gerakan Peduli Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Kesayangan.
Gepak Sayang juga merupakan salah satu implementasi dari misi ketiga Bupati Bandung Dadang Supriatna yakni mengoptimalkan pembangunan daerah berbasis partisipasi masyarakat yang menjunjung tinggi kreativitas dalam bingkai kearifan lokal dan berwawasan lingkungan.
“Dari Kampanye Gepak Sayang yang merupakan Instruksi Bupati Bandung Nomor 2 tahun 2023 ini, lahirlah inovasi aplikasi Gepak Sayang yang sudah di-launching Bapak Bupati Bandung saat kegiatan Bedas Ngaleuwung di Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari pada 11 Februari 2023,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Bandung, Asep Kusumah, di sela peresmian Rumah Maggot di Kelurahan Kencana Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Selasa (5/3/2024).
Aplikasi Gepak Sayang berbasis Android ini sudah ada di PlayStore dengan nama Gep4k Sayang dan dapat diunggah oleh warga Kabupaten Bandung. Hingga saat ini sudah ratusan pengguna yang men-download aplikasi Gepak Sayang.
Intinya melalui Instruksi Bupati Bandung ini, lanjut Asep, bagaimana setiap warga negara sesuai dengan kewajiban institusi, yang diatur oleh Undang-Undang memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup.
Salah satu yang paling mudah, murah, yang bisa dilakukan semua orang yaitu melakukan penanaman pohon. Jadi dalam Gepak Sayang ini, kata Asep, bagaimana masyarakat didorong untuk memenuhi kewajibannya, berinisiatif secara pribadi, maupun juga melalui institusi, kolaborasi untuk menanam pohon. Selain itu memediasi, memfasilitasi, mengajak supaya semua pihak melaksanakan penanaman pohon. Asep berharap minimal satu orang seumur hidup menanam dua pohon sekaligus memeliharanya.
“Jadi, di aplikasi Gepak Sayang itu kalau sudah mendaftar, nanti ada data nama penanam pohon dan nama pohon kesayangannya yang sudah ditanam dan dipelihara. Koordinat jumlah pohon di mana, nanti kita evaluasi di akhir tahun mana yang konsisten menanam pohon. Karena ini kan gerakannya gerakan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok. Sehingga sangat sederhana itu kita cukup seumur hidup minimal nanam dua pohon,” jelas Asep.
Ditanya tentang reward yang akan diberikan Pemkab Bandung bagi yang aktif dalam aplikasi Gapak Sayang, Asep mengatakan setiap akhir tahun nantinya akan dievaluasi ativitas dari aplikasi Gepak Sayang.
“Bagi yang bagus penilaiannya, nanti kita kasih reward berupa cinderamata. Kenapa minimal dua pohon, karena satu pohon itu mampu memenuhi kehidupan dua manusia. Satu pohon lagi, dalam konservasi tidak hanya berbasis konservasi, tetapi konservasi berbasis ibadah dan kesejahteraan. Satu pohon untuk kita dan satu pohon untuk sedekah dalam kehidupan kita. Jadi semua orang bisa menjadi pahlawan lingkungan,” pungkas Asep. ***