Rabu, November 27, 2024
spot_img
BerandaBale BandungInseminasi Buatan Upaya Tekan Impor Sapi

Inseminasi Buatan Upaya Tekan Impor Sapi

Bupati Bandung H. Dadang M Naser, S.H., S.Ip., M.Ip.didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Dr. Hj. Dewi Sartika dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A. Tisna Umaran, MP, saat Panen Pedet (anak sapi) Hasil Inseminasi Buatan di Lapang Perkebunan Teh Tanara Desa Banjarsari Pangalengan, Rabu (27/12/17). by Humas Pemkab Bdg
Bupati Bandung H. Dadang M Naser, S.H., S.Ip., M.Ip.didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Dr. Hj. Dewi Sartika dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung H. A. Tisna Umaran, MP, saat Panen Pedet (anak sapi) Hasil Inseminasi Buatan di Lapang Perkebunan Teh Tanara Desa Banjarsari Pangalengan, Rabu (27/12/17). by Humas Pemkab Bdg

PANGALENGAN – Tingginya ketergantungan masyarakat Jawa Barat terhadap impor pangan khususnya daging sapi yang mencapai angka 80%, mendorong Pemkab Bandung melakukan berbagai upaya untuk menekan angka tersebut. Salah satunya dengan melakukan inseminasi buatan (IB) pada sejumlah ternak yang ada di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung H. Dadang M Naser, S.H., S.Ip., M.Ip. menyebut proses inseminasi buatan yang dilakukan pada bulan April lalu telah berhasil.

“Target ternak yang menjadi akseptor inseminasi buatan Kabupaten Bandung sebanyak 24.458 ekor. Sampai tanggal 26 Desember telah dilakukan inseminasi buatan sebanyak 23.159 ekor dengan kebuntingan 15.816 ekor dan kelahiran 6.899 ekor, ini akan menekan angka impor daging sapi,” papar bupati saat Panen Pedet (anak sapi) Hasil Inseminasi Buatan di Lapang Perkebunan Teh Tanara Desa Banjarsari Pangalengan, Rabu (27/12/17).

Dengan demikian, terang Dadang, pencapaian target akseptor dan perlakuan IB adalah sebesar 94,7%, sementara target kebuntingan sebesar 70% dari jumlah akseptor tercapai sebesar 92,3%.

Bupati menghimbau agar pemerintah pusat dan daerah turun tangan mengatasi ketergantungan terhadap impor sapi. “Diperlukan keseriusan kita bersama untuk mendorong para petani kita agar lebih profesional lagi dalam bertani dan berternak. Salah satunya dengan mengirim para petani dan peternak pelatihan seperti ke Australia. Selain itu diberikan penghargaan kepada peternak yang concern dan fokus memperkuat bidang pembangunan pangan dan peternakan” tandasnya.

Ia pun menghimbau para peternak agar tidak menjual ternaknya keluar wilayah Kabupaten Bandung. “Masih banyaknya peternak yang menjual hasil ternaknya yang dilatarbelakangi oleh kebutuhan ekonomi. Karena itu harus segera dibuat aturan tentang larangan menjual ternak keluar Kabupaten Bandung. Adapun untuk himpitan ekonomi peternak bisa menggadaikan sertifikasi sapinya ke bank untuk meminjam uang,” sarannya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Dr. Hj. Dewi Sartika, M.Si. berterimakasih serta memberi apresiasi kepada Pemkab Bandung. “Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat berterimakasih dan memberi apresiasi kepada Pemkab Bandung, karena dari Kabupaten Bandung lah Jabar mendapat apresiasi tingkat nasional. Out put dari Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) adalah kebuntingan ternak sapi, dan kebuntingan sapi dari Jabar ini relatif tinggi,” urai Dewi.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img