SOREANG – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bandung Hj.Kurnia Agustina Naser menghimbau kepada istri-istri camat di wilayah Kabupaten Bandung untuk mampu menggali potensi keunggulan wilayahnya masing-masing.
Berkenaan dengan fungsinya sebagai Ketua TP PKK Kecamatan, para istri camat tersebut diharapkan ikut membantu mengelola dan mengembangkan sumber daya alam wilayahnya sehingga akan terasa manfaatnya oleh masyarakat.
“Istri camat harus pintar dan tahu program-program kerja suaminya. Cerdas membaca perkembangan dunia, teknologi dan kebutuhan pembangunan di kecamatan dan desa khususnya, sehingga PKK ini akan dianggap penting keberadaanya oleh masyarakat” ucap Kurnia dirilis Humas Pemkab Bandung, Kamis (6/10/16).
Menurutnya peran istri camat bisa difungsikan sebagai media untuk mentransfer seluruh informasi tentang kegiatan pembangunan.
“Dia harus banyak meluangkan waktu ke lapangan untuk meninjau sejauhmana kemajuan yang telah dicapai wilayahnya, serta rajin memberikan informasi kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan PKK,” ucap Teh Nia, sapaan istri Bupati Bandung ini.
Nia mengungkapkan masyarakat harus tahu, kalau pencapaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Bandung bisa menjadi tertinggi di Jawa Barat itu sejatinya karena ada andil dan peran PKK, diantaranya mendukung percepatan peningkatan point IPM pada bidang kesehatan dan pendidikan di Kabupaten Bandung.
“Jika diurai, indikator pendidikan, kesehatan dan daya beli termasuk dalam cakupan 10 Program PKK. Nah, para istri camat ini juga bisa berperan sebagai mediator informasi pada masyarakat,” terangnya.
Sementara untuk memupuk kebersamaan dalam memajukan pembangunan di wilayah Kabupaten Bandung, kata Nia, setiap keberhasilan di suatu kecamatan harus diapresiasi dan dijadikan motivasi kecamatan lainnya untuk bisa juga memberdayakan potensi wilayahnya.
“Bukan artinya untuk menjadi saingan, namun lebih dijadikan partner kerja untuk bisa saling berbagi ilmu dan wawasan. Karena masing-masing daerah punya potensi unggulan, tinggal bagaimana kita bisa mengelola dan mengembangkannya” tandas Nia.
Nia pun berpesan setiap ada kegiatan di salah satu kecamatan, kecamatan lain harus tahu. Nia mencontohkan, saat beberapa waktu lalu Desa Rahayu Kecamatan Margaasih di-launching sebagai Kampung Topi UKM Digital atau Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali didaulat sebagai Kampung Keluarga Berencana (KB), kecamatan lainnya juga harus tahu informasi tersebut. “Karena Saya yakin, kecamatan lainnya akan mendapatkan manfaat dari informasi itu,” ujarnya.
Sehari sebelumnya, Kurnia Agustina membuka Rapat Koordinasi Kesatuan Gerak (Kesrak) PKK-KB Kesehatan di Gedung Dewi Sartika Soreang. Kegiatan Kesrak PKK-KB dan Kesehatan merupakan agenda tahunan yang dilakukan mulai dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah yang sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas.
Dalam Rakor tersebut terungkap, sasaran yang akan dicapai khususnya dalam bidang kependudukan dan kesehatan yang mencakup lima tujuan utama. Kelima tujuan itu antara lain setiap persalinan ibu harus ditolong oleh tenaga kesehatan dan selanjutnya ikut program KB dengan memakai alat kontrasepsi yang rasional, semua pasangan usia subur menikah pada usia reproduksi sehat, semua bayi mendapatkan imunisasi dasar, semua tatanan melaksanakan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan sehat) serta membentuk Kampung KB di setiap kecamatan.
Selain di Rancabali, Kampung KB juga sudah terbentuk di Desa Wargamekar (Baleendah), Loa (Paseh), Melatiwangi (Cilengkrang), Cibiru Wetan (Cileunyi), serta Desa Jatiendah di Kecamatan Cilengkrang.