RANCAKEK – Jalan Cukang Monteng yang baru atau disebut Jalan Tembus Kamojang di Jalan Kamojang, Kampung Patrol, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung masih membutuhkan biaya sebesar Rp65 miliar untuk penyelesaiannya berupa pembenahan di segala sektor, salah satunya infrastruktur pendukung. Dana sebesar itu diharapkan ngocor dari APBD Provinsi Jawa Barat, namun hingga kini belum ada kejelasan alokasinya.
Akibat terhambatnya kucuran anggaran dari Pemprov Jabar, jalan yang sudah menghabiskan anggaran Rp80 miliar dari APBD Kabupaten Bandung tersebut belum bisa difungsikan sepenuhnya karena infrastruktur pendukungnya pun belum tuntas secara keseluruhan, meski hari Jumat (24/6) ini di-launching oleh Bupati Bandung Dadang Naser.
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung Firman B Sumantri menyatakan, untuk tahun ini dewan bersama Pemkab Bandung belum membahas anggaran tambahan untuk Cukang Monteng sebab belum ada kejelasan anggaran dari Pemprov Jabar.
“Padahal anggaran sebesar Rp 65 miliar tersebut dibutuhkan untuk melengkapi infrastruktur pendukung seperti pemasangan rambu-rambu lalu lintas, penunjuk arah jalan, lebar jalan yang baru terbangun separuhnya antara ruas jalan di STA 900 hingga STA 2.400 sesuai rencana, dan masih jalur yang belum dicor, termasuk untuk penerangan jalan umum (PJU)-nya,” ungkap Firman kepada Balebandung.com di sela Safari Ramadhan partai Golkar di Desa Bojongloa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (24/6/16) malam.
Lebih dari itu untuk pengamanan potensi longsor berupa pembangunan tembok penahan tebing di beberapa titik dan pemasangan guardrail (pagar pengaman jalan). “Guadrail ini sangat penting diperthatikan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Sebab di pinggir jalannya itu ada jurang. Sampai sekarang pun truk yang menabrak guardrail dan terjun ke jurang pada 15 Mei lalu, itu masih belum bisa dievakuasi,” ungkap Firman.
Meski Jalan Cukang Monteng baru sepanjang 2,4 km itu kini sudah bisa digunakan, termasuk untuk jalur alternatif mudik Lebaran, namun Firman menghimbau agar pengguna jalan tidak memacu kecepatan kendaraannya. “Harus tetap sangat hati-hati karena ini jalan baru dengan geometri perbukitan yang berkelok-kelok dan turn naik yang cukup tajam yang tentunya tidak seperti jalan di daerah datar,” sarannya.