NGAMPRAH – Pembangunan jalur KA Cepat Jakarta – Bandung yang melintasi kawasan perkebunan teh Walini, di Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan bersinergi dengan rencana pembangunan Kampung Asia Afrika (KKAA).
Rencana pembangunan KKAA itu sudah lama diwacanakan termasuk dengan pembangunan kawasan mandiri seperti Perkantoran Pemprov Jabar, Kampus ITB, dan kota mandiri yang terdapat berbagai fasilitas publik lainnya.
“Pengembangan Kawasan Terpadu Cikalongwetan masuk kawasan strategis Kabupaten Bandung Barat, karenanya di kawasan itu akan dibangun kota mandiri salah satunya adalah Kampung Asia Afrika,” terang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) KBB, Asep Sodikin, Senin (11/4/16).
Asep mencontohkan pembangunan Transit Oriented Development (TOD) atau stasiun Kereta Cepat di Kecamatan Cikalongwetan harus disirnegikan dengan rencana Pengembangan Kawasan Terpadu Cikalongwetan yang digagas Pemkab Bandung Barat. Sebab pembangunan TOD berikut jaringan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak masuk dalam rencana besar pemerintah daerah.
Nantinya, untuk pembangunan TOD akan memakan lahan perkebunan seluas 1.270 hektare dari luas lahan milik PTPN VIII Panglejar sekitar 2.973 hektare. Saat ini sebagian besar lahan PTPN VIII ditanami tanaman teh.
Menurutnya sesuai konsep yang dibuat Pemkab Bandung Barat, di Kawasan Terpadu Cikalongwetan terdapat KKKA, fasilitas rumah sakit, sarana pendidikan, pusat pemerintahan, perkantoran, sampai sarana rekreasi.
“Jadi tidak ada perbedaan konsep pembangunan, karena sama-sama untuk mengembangkan kawasan Cikalong Wetan,” ujarnya. [fik]