MARGAASIH – Kolaborasi tiga pilar yakni pemerintah, masyarakat dan pihak perusahaan, jadi kekuatan tersendiri bagi keberhasilan penyelesaian persoalan lingkungan di Kabupaten Bandung, dalam upaya mempercepat pembangunan di bidang lingkungan.
Berbicara terkait pembangunan, tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah. Selain keterbatasan yang dimiliki, menjadi juga tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Hal ini diungkapkan oleh Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip usai menghadiri Pelantikan ICMI Kabupaten Bandung di Gedung Moch. Toha Soreang, Kamis (5/7/18).
Dikatakan Bupati, pihaknya mendorong agar program Coorporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Apalagi lanjutnya, persoalan lingkungan yang masih menjadi pekerjaan berat saat ini, mengharuskan semua pihak memberikan perhatian serius.
“Selain upaya pemerintah, kita mendorong dunia usaha untuk memberikan CSR terkait permasalahan penanganan sampah dan memberikan dampak positif kepada masyarakat. Kita bangun sistem yang komprehensif, sinergis dari kolaborasi bersama untuk menanggulangi soal sampah, mudah-mudahan perlahan di beberapa wilayah bisa terwujud,” ucapnya.
Di satu sisi,kata bupati, banyak perusahaan yang indentik dengan mengejar profit atau keuntungan saja. Padahal di sisi lain, mereka memiliki kewajiban dan tanggungjawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan kerjanya.
Banyaknya dunia usaha di Kabupaten Bandung, tentu saja bisa memberikan program CSR yang terkonsep dan sesuai aturan hukumnya. “Jadi, ada upaya untuk menjamin bagaimana tanggung jawab perusahaan sebagai partner pembangunan di Kabupaten Bandung, punya konsep dan strategi berjangka panjang, khususnya untuk pembangunan bidang lingkungan yang saat ini sedang kita selesaikan,” pungkas Bupati.
Pada kesempatan lain, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memberikan bantuan Coorporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan Pojok Edukasi (Pokasi) bersih sampah di ruas jalan KM. 134 tol Purbaleunyi Desa Rahayu Kecamatan Margaasih, Kamis ( 5/7/18).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan, lokasi yang dibangun oleh PT.Jasa Marga yang menjadi Pokasi tersebut sebelumnya merupakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar. Beberapa waktu lalu, DLH bersama Jasa Marga sudah melakukan pembersihan dan perbaikan konstruksi tembok pembatas jalur tol yang jebol akibat timbulan sampah yang menggunung.
“Alhamdulilah, hari ini kita bisa melihat kolaborasi Pemkab dengan lihak Jasa Marga, terkait upaya mempercepat keberhasilan pembangunan di bidang lingkungan. Lokasi saat ini sebelumnya sangat memprihatinkan, yaitu menjadi titik TPS liar. Lebih dari 300 truk sampah kita angkut dari TPS liar ini, dan sekarang sudah tertata menjadi Pokasi bersih sampah untuk masyarakat,” kata Asep.
Pokasi bersih sampah, imbuh Asep, digulirkan Bupati Bandung H. Dadang M. Naser, SH,S.Ip.,M.Ip beberapa waktu lalu, sebagai upaya penanganan TPS liar. Tujuannya yakni membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan menjadi media edukasi bagi masyarakat secara bertahap.
“Pokasi di Desa Rahayu ini menjadi simbol kemajuan peradaban masyarakat terhadap lingkungan. Kita semua bisa berubah menjadi lebih baik, mulai dari diri sendiri untuk peduli soal lingkungan tempat tinggal saja. Tempat yang tadinya kotor bisa menjadi bersih, tertata dan bermanfaat. Kita semua bisa menggandeng semua kekuatan, semua potensi stakeholder, karena kita semua pasti ingin menciptakan lingkungan tempat kita tinggal menjadi lebih nyaman,” ungkap Asep.
CSR yang diberikan PT Jasa Marga merupakan tanggungjawab sosial dan wujud komitmen terhadap kepentingan masyarakat. Asep menerangkan, beberapa waktu sebelumnya, CSR serupa juga telah diberikan beberapa perusahaan terkait pengelolaan lingkungan.
“Memang kemarin sebelum Ramadhan, kita resmikan Pokasi yang berasal dari CSR dengan PT. Triman di Rancaekek, kemudian ada inisiatif dari Camat Cikancung untuk membangun Pokasi dan kita resmikan di Desa Ciluluk. Selanjutnya, kita bekerjasama juga dengan PT. MCAB untuk membangun Pokasi di Baleendah dan sudah kita resmikan, yang saat pertamakali pembangunan Pokasi kita awali di sebelahnya RM. Donal Kecamatan Katapang,” urainya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sesungguhnya masyarakat bisa diajak untuk mengurangi dampak buruk dari perilaku buang sampah sembarangan. Dengan hadirnya Pokasi, sampah yang terpilah sejak dari rumah oleh masing-masing rumah tangga, akan terkumpul di satu titik. Artinya efektivitas Pokasi untuk penanganan TPS liar ini akan sangat berguna.
“Efektivitas Pokasi terhadap lingkungan sudah cukup berhasil. Contohnya di titik pokasi yang sudah dibangun ini luar biasa. Dulu, sampah yang paling eksrem numpuk di TPS liar Pasar Baleendah, kalau kita opsih tak kurang dari 20 truk sampah sehari, di sepanjang Jl. Baleendah-Bojongsoang itu kiri kanan tercecer sampah semua. Sekarang kita buat pojok edukasi di depan terminal pasar, sampah mulai dari Baleendah ke Bojonsoang sudah bersih dan terkumpul di satu titik,” tuturnya.
Asep berharap masyarakat bisa berubah dan terdorong untuk menjadi sumber solusi. “Mudah-mudahan Pokasi ini bisa mendorong kesadaran masyarakat untuk berubah dan mau berkontribusi untuk lingkungannya masing-masing,” ucapnya.
Sementara itu, General Manajer PT. Jasa Marga Reza Febriano mengungkapkan, kegiatan yang digagas bersama sebagai tanggungjawab sosial dan komitmen terhadap lingkungan ini diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik.
“Selain menjadi tanggungjawab sosial, kami tergugah untuk melakukan penataan lingkungan di wilayah kerja kami. Dengan memanfaatkan lahan kosong milik Kementrian PUPR seluas 200 m2, kita serah kelolakan pada DLH Kabupaten Bandung, yang nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sini. Kami mohon bantuan dan dukungan Pak Camat, Kades beserta seluruh jajaran dan masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan Pokasi ini terhadap penataan lingkungan khususnya soal sampah,” kata Reza.***