CIHAMPELAS – Agenda kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Kota Bandung, Rabu (12/4/17), salah satunya meninjau Teras Cihampelas yang baru diresmikan 4 Februari 2017. Pukul 10.30 WIB rombongan kepresidenan tiba di Teras Cihampelas yang disambut dengan antusiasme warga.
Ratusan anak sekolah menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung untuk mengiringi kehadiran Presiden Jokowi yang dibalas dengan lambaian tangan dari orang nomor satu di Indonesia itu. Dengan berkemeja putih lengan panjang, didampingi istri, Iriana Joko Widodo, ia lalu menaiki tangga menuju Teras Cihampelas.
Sepanjang perjalanan di Teras Cihampelas, Ridwan Kamil menceritakan segala hal tentang inovasi pengadaan infrastruktur untuk pejalan kaki pertama di Indonesia itu. Mulai dari prosea konstruksi hingga proses operasionalisasi oleh para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Cihampelas.
Ridwan memaparkan bahwa area yang didesain untuk penataan PKL itu juga telah mampu menertibkan 192 pedagang yang dulu berjualan di trotoar Jalan Cihampelas. Hal itu seringkali menimbulkan kemacetan di area tersebut.
“Prinsip kami dalam penataan PKL adalah membina, bukan membinasakan. Kami selalu merelokasi PKL setelah ada tempatnya dulu, jadi bukan menggusur, hanya menggeser,” jelas Ridwan.
Sepanjang perjalanan itu, Presiden Jokowi juga sempat berinteraksi dengan beberapa pedagang, salah satunya adalah pedagang kuliner. Presiden dan rombongan berbincang-bincang ringan tentang dagangan yang dijajakan.
Presiden Jokowi amat mengapresiasi langkah yang dilakukan Ridwan Kamil dalam menata kotanya. Menurutnya, penataan tersebut sangat rapi dan apik. “Saya sangat menghargai sekali,” kata Jokowi.
“Yang dikerjakan oleh Kota Bandung dalam memberikan sebuah penghargaan kepada pedagang kaki lima yang sangat baik, penataan penempatannya betul-betul sangat rapi dan menjadi daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri,” imbuhnya.
Ia juga mengaku senang melihat interaksi publik yang baik antara pedagang dengan warga. Pemerintah kota dianggap jeli memanfaatkan ruang yang tersedia untuk kepentungan publik. Pedagangnya pun rapi dan bersih. “Saya kira itu penataan yang betul-betul diperhatikan oleh Kota Bandung,” ucap Presiden.
Jokowi berharap agar inovasi seperti ini bisa ditiru oleh daerah lain di Indonesia. Infrastruktur ini bisa menjadi contoh bagi kota yang tidak memiliki lahan untuk penataan PKL. “Saya kira ngopi itu paling mudah. Datang, lihat, udah kopi aja,” pungkas Jokowi.
Turut hadir Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek pada agenda tersebut. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Ketua TP PKK Kota Bandung Atalia Ridwan Kamil, dan Wakil Ketua I TP PKK Kota Bandung Siti Oded M. Danial turut serta mendampingi rombongan.