KUTAWARINGIN – Kabupaten Bandung jadi tuan rumah Kejuaraan Angkat Berat tingkat Asia bertajuk Asian Powerlifting Championship 2017, di Gedung Gymnasium Si Jalak Harupat, 1 – 5 Mei 2017.
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, S.H., S.Ip., M.Ip., mengatakan ditunjuknya Kabupaten Bandung sebagai penyelenggara Asian Powerlifting Championship 2017 merupakan sebuah anugerah yang besar setelah 33 tahun perjalanan sejarah angkat berat.
“Menjadi tuan rumah kejuaraan angkat berat se-Asia merupakan kali kedua bagi Indonesia yang mana kejuaraan serupa pernah digelar di Bandung pada 1984 silam, tepatnya di Hotel Preanger,” ungkap bupati saat membuka kejuaraan, Selasa (2/5/17).
Menurutnya tidak berlebihan kiranya jika Kabupaten Bandung ditunjuk menjadi tuan rumah. Selain didasari suksesnya penyelenggaraan PON XIX Jawa Barat, Kabupaten Bandung juga memiliki perlengkapan yang sangat komplit. Semua perlengkapan bisa digunakan juga semua alat masih baru dan terawat. Faktor lain yang mendukung yaitu letak geografis yang strategis, iklim yang nyaman dan dukungan infrastruktur yang baik.
“Selain itu, Kabupaten Bandung mampu menghasilkan atlet angkat berat legendaris, salah satunya yang terakhir merebut medali perak Olimpiade Rio 2016, yaitu saudari Sri Wahyuni asal Kecamatan Banjaran,” lanjut Dadang.
Gedung Gymnasium yang digunakan ini merupakan aset Kabupaten Bandung yang terutama ditunjang pasca penyelenggaraan PON XIX tahun 2016, perlengkapannya dari PB PABBSI yang dihibahkan untuk Pemkab Bandung.
Dadang mengatakan kegiatan ini sesungguhnya merupakan bagian dari langkah nyata untuk mengukuhkan kebersamaan antar negara di Asia. Kebersamaan yang menjadi tujuan utama, ‘Asian One Vision, One Identity, One Community,’ (Asia satu visi, satu identitas, satu komunitas). Dia yakin Asia akan menjadi wilayah dan pilar kemajuan yang penting di tingkat dunia.
“Saya ucapkan terima kasih kepada PB PABBSI Pusat, bahwa Kabupaten Bandung ditunjuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Angkat Berat setelah beberapa kali dievaluasi mengenai Gedung Gymnasium ini. Nantinya Gedung ini akan dijadikan base camp pelatihan atau pusat pembinaan baik bagi atlet lokal maupun nasional,” katanya.
Selain Gedung Gymnasium ini, Pemkab Bandung juga terus mengembangkan venue-venue yang ada di Si Jalak Harupat ini untuk menunjang prestasi di cabang-cabang olahraga lainnya, seperti cabang menembak, pacuan kuda dan yang lainnya untuk mengupayakan Kabupaten Bandung sebagai sport center atau Kampung Atlit dan mengharumkan nama bangsa.
“Untuk mewujudkan Kampung Atlit ini Pemkab tidak akan sanggup tanpa adanya pihak ketiga untuk pengelolaan secara profesional, dan sedang ada uji kelayakan siapa yang layak untuk mengelola Komplek Si Jalak Harupat ini,” ungkap Dadang.
Ketua Harian PB PABBSI, Mayjen (Purn) Joko Pramono mengatakan Indonesia termasuk salah satu pion dalam membangun olahraga angkat berat dunia, khususnya di Asia.
“Di cabang ini Indonesia termasuk negara yang powerfull (kuat). Atlet-atletnya sangat berbakat dan berpotensi, ini harus terus dibina. Mengenai lawan terberat Indonesia di ajang ini sama dengan olimpiade. Karena di olimpiade pun lawan terberat kita ada di negara-negara Asia, khususnya Timur Tengah. Jadi, dari ajang ini kita bisa menguji kekuatan kita untuk ajang yang lebih besar yaitu Olimpiade,” kata Joko.