BALERAME – Seni dan budaya Sunda mewarnai kemeriahan acara Malam Pergantian Tahun di Dome Bale Rame Soreang, Senin (31/12/18).
Acara yang digagas Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung tersebut, diisi dengan penampilan band, Pojok Si Cepot, tarian tradisional, pencak silat, rampak kendang, kolaborasi musik terompet pencak-terompet klasik-kendang serta ditutup dengan penampilan Budi Cilok dan Bah Diki.
Namun yang paling terasa malam itu adalah kampanye kelestarian alam. Materi yang dibawakan dalam banyolan Ki Dalang Eso Wiasa Sunandar, lirik lagu dalam penampilan Budi Cilok dan Bah Diki, serta dialog singkat, sangat sarat dengan ajakan menjaga kebersihan lingkungan.
Begitu pula saat Bupati Bandung H. Dadang M. Naser memberikan sambutannya. Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu, memanggil beberapa orang penonton naik ke atas panggung. Bupati mengajak mereka untuk ikut menjaga lingkungan dengan membagikan tumbler.
“Tumbler ini diberikan sebagai bagian dari kampanye pengurangan penggunaan sampah plastik. Kebanyakan kita minum dari air mineral kemasan, begitu airnya habis langsung dibuang. Jadi kita diingatkan untuk menggunakan tempat air minum yang bisa digunakan kembali,” ujar bupati.
Ia memandang kejahatan lingkungan lebih kejam dibanding terorisme. Teroris hanya membunuh ratusan orang, tapi dengan membuang sampah dan limbah ke sungai dapat membunuh dan mencederai satu generasi.
“Beberapa tahun ke depan, jika kita mengotori sungai dengan sampah dan limbah, manusia akan terkena penyakit parah. Saat mengkonsumsi ikan yang airnya tercemar, berpotensi terkena kanker. Ibu-ibu hamil makan ikan dari sungai yang kotor, bayi yang dikandung akan mengalami stunting. Kasus bayi cacat di Jawa Barat gara-gara tercemarnya Sungai Citarum,” tukasnya.
Di samping itu, dengan makin meluasnya lahan kritis di Kabupaten Bandung kurang lebih seluas 24.542,5 hektar, Dadang Naser mengimbau masyarakat untuk menghijaukan hutan kembali.
“Selama kita hidup setidaknya kita pernah menanam minimal dua pohon. SAJIWA (Sabilulungan Hiji Dua) satu orang menanam dua pohon. Satu pohon itu bisa memenuhi kebutuhan udara satu keluarga, satu pohon lagi untuk beribadah. Dengan Leuweung Hejo, Rakyat Ngejo. Hutan hijau, rakyat sejahtera,” imbau Dadang Naser.
Dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) beserta jajaran kepala perangkat Kabupaten Bandung, ia mengajak seluruh hadirin untuk menyambut tahun 2019 dengan terus mengkampanyekan kelestarian lingkungan.
Di akhir acara, Kang DN beserta jajaran dan para Badega Lingkungan (Pelayan/Penjaga Lingkungan) memunguti sampah di lokasi acara.
“Kelola sampah dengan baik, dirikan Bank Sampah di tiap desa, upayakan tiap sekolah juga punya bank sampah. Jadikan sampah sumber ekonomi, sumber energi. Ini sebagai renungan bagi semua pihak, termasuk mohon bantuan para ulama dalam da’wahnya, hayu urang Sabilulungan wujudkan Kabupaten Bandung Bersih Sampah 2020,” seru Dadang Naser.***