MARGAHAYU – Prasasti yang ditandatangani Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.Ap., didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Ir. H. Sofian Nataprawira, MP., dan Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ma’arif, KH. Sofyan Yahya, M.A., menandai ditutupnya kegiatan Bakti TNI Angkatan Laut di Kampung Mahmud Desa Mekarrahayu Kecamatan Margaasih, Rabu (24/5/17).
Jajaran TNI AL melaksanakan beberapa kegiatan dengan sasaran pembangunan fisik dan non fisik selama 43 hari, mulai tanggal 29 Maret hingga 10 Mei 2017. Pelaksanaan renovasi masjid, gapura kampung, gapura makam, madrasah, asrama santri, serta 4 unit rutilahu merupakan sasaran kegiatan fisik. Sedangkan sasaran kegiatan non fisiknya berupa khitanan massal, pembagian 1000 paket sembako, pelayanan kesehatan umum, serta penyuluhan hukum dan bahaya narkoba.
Laksamana TNI Ade Supandi menyebut pada dasarnya kegiatan ini untuk menjalin kekompakan dan soliditas antara TNI, Polri dan masyarakat. Sedangkan terkait masalah lingkungan, dia menyayangkan tercemarnya air Sungai Citarum, karena menurut catatan sejarah pada masa Kerajaan Tarumanegara, Sungai Citarum merupakan urat nadi kehidupan masyarakat.
“Tahun 1600-an air Sungai Citarum masih bisa dipakai wudhlu, mencuci dan lain sebagainya, jauh dengan keadaan sekarang,” sesal Laksamana TNI Ade Supandi.
Menurut arahan Presiden, lanjut KASAL, pemukiman masyarakat tidak boleh memunggungi atau membelakangi laut dan sungai. Apabila rumah menghadap ke sungai, kemudian ketika melihat pemandangan yang kurang baik pastinya merasa risih, sehingga mau tidak mau sungai itu dibersihkan.
“Negara-negara di Eropa, Amerika bahkan di Thailand, semua rumah di pesisir sungai itu menghadap ke sungai, airnya bersih, ada aktifitas ekonomi, kemudian juga dibangun tempat-tempat rekreasi dan sebagainya,” tutur Kasal.
Bagi TNI AL, imbuh Ade, memelihara ekosistem itu suatu keharusan. Karena ekosistem itu jadi bagian untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Pada Tahun 1987, cerita Ade, TNI AL secara massif membersihkan Sungai Kalimas Surabaya hingga bersih, sehingga bukan hal yang mustahil hal yang sama dilakukan di Sungai Citarum agar nantinya bersih dan bisa dijadikan sumber kehidupan.
“Jika dimungkinkan dalam pembersihannya diturunkan 4 personil per meter sungai. Jika semua pihak memiliki kesadaran dalam dirinya, maka tidak mustahil tercipta kawasan Sungai Citarum yang bersih, asri dan menjadi urat nadi kehidupan lagi seperti dahulu,” harap Ade.
Berkaitan dengan kegiatan ini, Ade berharap ini menjadi suatu karya bakti TNI AL yang bisa membantu pemerintah daerah dan masyarakat baik di sektor fisik maupun non fisik.
“Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan hal yang positif bagi masyarakat setempat, dan kita sama-sama berdo’a dan berusaha semoga dari hari ke hari lingkungan dan kehidupan masyarakat akan lebih maju baik lahir maupun batin,” tutupnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung, Ir. H. Sofian Nataprawira, M.P., berharap melalui kegiatan ini sinergitas antara pemerintah bersama seluruh jajaran TNI dan unsur muspida lainnya dalam bingkai semangat sabilulungan harus semakin diperkuat dan ditingkatkan, guna menuju masyarakat Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing.
“Saya atas nama Pemkab Bandung mengucapkan terimakasih kepada TNI AL beserta seluruh jajaran atas kerjasama dan pengayoman yang baik, karena keberhasilan pembangunan daerah selama ini juga salah satunya ditunjang oleh kontribusi positif dari jajaran TNI dalam menjaga seluruh wilayah Kabupaten Bandung,” ucap sekda.
Sofian pun berharap kegiatan ini berkelanjutan, sehingga akan tercipta kekompakan antara pemerintah, TNI AL dan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung.