BANDUNG – Kebudayaan merupakan salah satu daya tarik pariwisata Indonesia yang perlu dikembangkan secara khusus di Kota Bandung. Oleh karena itu di tahun 2017 ini Kota Bandung mengembangkan sektor kebudayaan agar pengembangan pariwisata bisa muncul.
“Jadi di Disbudpar ini saya kembangkan Bud-nya dulu, lalu nanti Par-nya muncul mengiringi,” ungkap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat Musda Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jawa Barat, di Hotel Grand Pasundan Kota Bandung, Minggu (9/4/17).
Menurutnya, unsur budaya di Tanah Sunda masih belum terlalu menonjol dibandingkan dengan daerah lainnya. “Misalkan Bali punya dua hal, satu alam satu budaya, di Tanah Sunda ini Jawa Barat punya alam, budayanya belum maksimal, bukan tidak ada,” ungkap Ridwan.
Oleh karena itu, tahun ini Kota Bandung mulai mencoba menciptakan kawasan berwawasan budaya sunda, salah satunya adalah Pusat Budaya Sunda yang rencananya akan dibangun di Cibiru.
“Seperti Kampung Naga, saya copy ke sini. Tapi didalamnya retail, jadi semua ada, ada pernak-pernik, ada kulinernya. Jadi nanti turis kalau berkunjung tidak hanya ke Saung Udjo saja, tapi bisa ke Pusat Budaya Sunda ini,” tutur Ridwan.
Pariwisata merupakan sektor utama pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung. Ridwan menyebut Kota Bandung memiliki pertumbuhan ekonomi 7,6%, sedangkan Indonesia tumbuh sekitar 5%. “Jadi, kita termasuk yang tercepat, di atas rata-rata Indonesia.” tutur Ridwan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung menambahkan, kepariwisataan merupakan core business di Kota Bandung karena menunjang 70% PAD di Kota Bandung yang berasal dari sektor ekonomi kreatif, perhotelan, dan hiburan.