RANCAEKEK, Balebandung.com – Saat Calon Bupati Bandung Dadang Supriatna berkampanye pada Pilkada 2020 silam, seorang warga Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung mengajukan satu permintaan.
Warga itu menghadang Cabup Dadang Supriatna saat berkampanye di Desa Rancaekek Wetan, sambil mengatakan mereka tidak butuh waos (gigi), tidak butuh artos (uang), tidak butuh kaos, mereka cuma butuh bagaimana caranya masalah banjir Rancaekek bisa beres.
“Siapapun calon bupati yang siap dan bisa menuntaskan masalah banjir di Desa Rancaekek Wetan, maka dialah yang akan kami bantu,” kata warga desa itu, seperti dituturkan Cabup Kang DS, saat silaturahim dengan Forum Bela DS Kecamatan Rancaekek, di LPK Seoulina, Desa Jelegong, Kecamatan Rancaekek, Rabu (16/10/2024).
Dadang Supriatna yang akrab disapa Kang DS ini pun menyanggupi syarat tersebut. Keesokan harinya, segera Kang DS turunkan backhoe milik pribadinya, untuk melakukan pengerukan Sungai Cikeruh.
Tanpa menggunakan dana APBD, dengan semangat gotong royong dan konsep pentahelix, normalisasi sungai pun bisa dilakukan. Bahkan ada warga yang rela menghibahkan tanahnya untuk keperluan normalisasi sungai itu.
Begitu dirinya terpilih sebagai Bupati Bandung, Rancaekek pun menunjukan komitmennya. Cabup Kang DS menang telak di Kecamatan Rancaekek dengan raihan 46.573 suara.
Normalisasi sungai pun berlanjut. Program 100 hari kerja setelah dilantik menjadi Bupati Bandung periode pertama, Dadang Supriatna berinisiatif untuk melakukan normalisasi sungai sepanjang 12 kilometer dari Cicalengka hingga ke Rancaekek.
Pengerukan sungai ia lakukan karena warga Rancaekek menginginkan lingkungannya terbebas dari banjir setiap musim hujan. Pengerukan membuahkan hasil. Rancaekek pun terbebas dari banjir.
Namun imbas dari pengerukan itu, giliran Kecamatan Bojongsoang yang akhinya kebanjiran. “Tapi tidak apa-apalah, demi warga Rancaekek bahagia dan terbebas dari banjir, dampaknya kampung halaman saya, rumah saya di Sapan pun kebanjiran kalau musim hujan,” tukas Kang DS.
Untuk mengatasi banjir di Bojongsoang sendiri, menurutnya sudah direncanakan pembangunan danau-danau buatan di Kecamatan Rancaekek, Solokanjeruk, Cileunyi dan Kecamatan Bojongsoang.
“Dari hasil pra feasibilty studies, sekurang-kurangnya di empat kecamatan ni perlu dibuat enam danau,” ujarnya.
Selain urusan banjir, imbuh Kang DS, di Kelurahan Kencana Kecamatan Rancaekek juga mendapatkan aliran anggaran Program Sinergitas Pembangunan Kelurahan Bedas (PSPKB) di mana setiap RW mendapatkan hibah Rp100 juta per RW.
“Baru kali ini ada kelurahn mendapat anggaran Rp100 juta per RW, yang pada masa bupati sebelum-sebelumnya tidak pernah ada bantuan seperti ini. Rancaekek mah, diprioritaskan pisan. Kurang bageur naon abdi,” kata Kang DS.***