SOREANG – Komisi C DPRD Kabupaten Bandung mendesak agar normalisasi bendung dan irigasi Cienteng di Kampung Jamburaya, Desa Sukarame, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung jadi prioritas. Sebab, saat ini telah banyak saluran irigasi yang sudah rusak semenjak pembangunannya dilakukan pada tahun 1972 silam.
Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Bandung, Firman B Soemantri mengatakan, anggaran normalisasi bendung dan irigasi Cienteng ini sudah diusulkan sejak 2013 lalu mengingat kondisinya sudah banyak yang rusak. Kemudian pada tahun 2014 Detail Engenering Design (DED) selesai dan baru tahun 2015 turun anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk bendung Cienteng dan salurannya senilai Rp 1,9 miliar.
“Normalisasi bendung dan irigasi Cienteng ini harus jadi prioritas karena ketika kondisinya rusak seperti saat ini hanya bisa mengairi sekitar 200 hektare sawah. Dengan adanya perbaikan nanti akan mampu mengairi 400 hektare. Bahkan kalau kondisinya baik, potensinya bisa dioptimalkan hingga mampu mengairi 900 hektare sawah,” ungkap Firman kepada Balebandung.com, Senin (29/2/16).
Pihaknya berharap perbaikan saluran irigasi ini sepanjang 12 kilometer dilakukan secara menyeluruh. Namun dikarenakan keterbatasan anggaran, rencana perbaikan baru akan dilakukan sepanjang 7 kilometer oleh Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi (SDAPE) Kabupaten Bandung. Sedangkan untuk sisanya dilakukan bertahap sambil menunggu adanya anggaran tambahan pada tahun 2017 yang diajukan sebesar Rp 4 miliar dari APBD Kabupaten Bandung.
“Ini penting dianggarkan untuk memperkuat jaringan irigasi teknis dan sawah tadah hujan demi terwujudnya swasembada pangan dan pertanian yang berkelanjutan,” tandas Firman.
Adanya perbaikan sebagian saluran ini tahun lalu menyebabkan saluran irigasi di bendung Cienteng kini sudah bisa mengairi areal persawahan sekitar 400 hektare ke empat desa yakni Desa Sukarame, Mandalahaji, Nagrak dan Desa Cikawao.
Pihaknya akan terus mendorong Dinas SDAPE untuk merealisasikan perbaikan termasuk membangun akses menuju kawasan tersebut yang lokasinya memang sulit dijangkau.
“Semoga saja secepatnya perbaikan itu bisa menyeluruh. Sedangkan untuk saat ini perbaikan yang sudah dilakukan mencakup sepanjang 7 kilometer yang meliputi bendung Cienteng 1, yakni perbaikan bendung, Cienteng 2 bangunan air empat buah serta Cienteng 3 perbaikan saluran (normalisasi), Tembok Penahan Tanah (TPT) dua titik, kirmir dan perbaikan saluran tertutup,” sebutnya. (fik)