BANDUNG, Balebandung.com – Komisi IX DPR RI meminta agar setiap kepala daerah bisa memobilisasi warganya untuk berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal ini agar perekonomian masyarakat tidak terganggu dengan pandemi Covid-19.
“Saya meminta kepala daerah untuk memobilisasi rakyat agar taat terhadap protokol kesehatan dalam situasi pandemi yang meningkat dan kondisi ekonomi yang sedang tidak baik,” kata Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah kepada wartawan, Kamis (10/9/20).
Menurutnya berdisiplin terhadap protokol kesehatan memang akan membuat para pemegang kebijakan terutama di daerah sedikit gamang. Namum demikian, tukas Najib, kunci penekanan angka penyebaran Covid-19 harus dibarengi dengan kedisiplinan rakyat bersama-sama.
Legislator asal Dapil Jawa Barat ini menandaskan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tanpa dukungan tunduk terhadap protokol kesehatan, akan berisiko gagal dalam menekan jumlah korban dan hanya akan memperburuk masalah ekonomi rakyat.
“PSBB sangat efektif diawal masa pandemi, saat rakyat masih memiliki cadangan kemampuan ekonomi. Namun kini rasanya hal itu sudah tidak dimiliki lagi. Jadi, yang terpenting adalah mengajak rakyat disiplin. Kalau perlu kita mobilisasi untuk disiplin,” tegas Najib.
Ia pun turut menyoroti pola hidup kebiasaan baru atau new normal yang sempat digunakan oleh pemerintah. Menurut Najib, seharusnya protokol kesehatan dalam melakukan aktivitas perlu menjadi prioritas.
“Nah, kita abai, harus diakui ada semacam euforia kebebasan saat PSBB dicabut,” bebernya.
Najib mengakui, masalah ekonomi juga menjadi penting di tengah meningkatnya angka penyebaran Covid-19, lantaran dirinya banyak menerima aspirasi hingga keluhan dari rakyat.
“Saya banyak menerima aspirasi dari rakyat terkait hal itu. Banyak yang tidak terdaftar menjadi penerima bantuan Covid-19. Maka jalan keluarnya adalah menerapkan disiplin terhadap rakyat dengan cara mobilisasi total,” tandasnya.
Tidak hanya itu, Najib meyakni, penerapan sanksi yang setengah – setengah juga tidak membuat disiplin atau merubah kebiasaan. “Jadi, mari saatnya bersatu. Kita pernah menang melawan penjajah. Hari ini mari bersatu melawan Covid-19,” seru Ahmad Najib Qodratullah.***