Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale JabarKoperasi Tak Aktif Akan Dibubarkan

Koperasi Tak Aktif Akan Dibubarkan

Wagub Jabar Deddy Mizwar menyerahkan bantuan kredit kepada sejumlah KUKM saat pembukaan Cooperative Fair ke-13 di Gedung Banceuy Permai, Jl. Cikapundung Barat No. 8, Kota Bandung, Rabu (10/8). by Humas Pemprov Jabar
Wagub Jabar Deddy Mizwar menyerahkan bantuan kredit kepada sejumlah KUKM saat pembukaan Cooperative Fair ke-13 di Gedung Banceuy Permai, Jl. Cikapundung Barat No. 8, Kota Bandung, Rabu (10/8). by Humas Pemprov Jabar

BANDUNG – Wagub Jabar Deddy Mizwar mengatakan Jawa Barat memang seharusnya jadi motor penggerak reformasi koperasi. Wagub ingin spirit koperasi harus dimulai dari Jabar.

“Jadi kalau di Jawa Barat tidak ada koperasi yang maju, kayaknya kita harus mempertanyakan kemampuan kita, political will kita, keberpihakan kita,” ungkap Deddy pada Pembukaan Cooperative Fair ke-13 Tahun 2016 di Gedung Banceuy Permai, Jl. Cikapundung Barat No. 8, Kota Bandung, Rabu (10/8/16).

Untuk mewujudkan hal tersebut menurut Deddy harus secara konsisten dilakukan pembinaan terhadap koperasi, juga SDM di bidang koperasi yang perlu ditingkatkan baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya. Saat ini pemerintah pusat tengah berupaya melalukan reformasi total terhadap koperasi.

Sekretaris Menteri Koperasi dan UKM RI Agus Muharom yang hadir pada pembukaan Cooperative Fair ini menyebutkan reformasi total itu dilakukan melalui tiga hal, yakni rehabilitasi, reorientasi, dan pengembangan koperasi.

Rehabilitasi, yakni melalui perbaikan database atau pendataan koperasi nasional terutama koperasi yang aktif melalui database elektronik; lalu Reorientasi, fokus terhadap kualitas dari koperasi yang ada, sehingga jumlah koperasi tidak harus banyak, koperasi dalam jumlah sedikit namun koperasi-koperasi tersebut berkualitas, serta adanya penambahan anggota setiap tahun. Dengan demikian diharapkan koperasi kita akan terus hidup dan berkualitas;

Terakhir, Pengembangan koperasi, yaitu melalui cara kerjasama dengan pemerintah di daerah. Hal ini perlu dilakukan dengan dengan cara memperkuat lembaga dan manajemen koperasi. Setelah kuat lembaga dan manajemennya kemudian diperkuat sisi pendanaannya.

Saat ini jumlah koperasi di Indonesia mencapai 212.000 unit dan yang berstatus tidak aktif serta tidak melaksanakan RAT mencapai 61.000 unit. Sementara di Jabar ada 25.600 unit dan diperkirakan 10.000 unit diantaranya tidak aktif. Sesuai dengan upaya reformasi total koperasi yang tengah diupayakan pemerintah, Kementerian Koperasi dan UKM pun akan mengeluarkan kebijakan untuk membubarkan koperasi yang tidak aktif.

Agus menyebut yang aktif dan melaksanakan RAT itu jumlahnya itu mencapai 81 ribu sampai 82 ribu, berubah-ubah dinamis. “Nah, ini yang kita maintenance ada yang aktif belum tentu melaksanakan RAT itu jumlahnya ada 149 ribuan. Sementara yang tidak aktif ini yang 61 ribu dalam waktu dekat kami akan mengeluarkan keputusan menteri melalui Deputi Kelembagaan akan dibubarkan. Nanti dikasih waktu tiga bulan, kalau tidak ada konfirmasi ya dinyatakan dibubarkan secara sementara. Karena kita ingin koperasi yang berkualitas,” pungkas Agus.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img