BANDUNG – Ratusan orang berkumpul menyalakan lilin di depan Gedung Sate, Minggu (13/5/18). Aksi yang dimotori Aktivis ’98 ini dalam rangka menyikapi peristiwa yang terjadi di Rumah Tahanan Mako Brimob Depok dan aksi bom teroris di gereja Surabaya.
Dalam aksinya, massa yang terdiri dari aktivis reformasi, mahasiswa, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan relawan Hasanah (Kang Hasan-Kang Anton Amanah), mengecam keras aksi terorisme yang terjadi di dua daerah tersebut.
Sambil berorasi, Rafael Situmorang selaku kordinator aksi menyatakan mereka tidak takut terhadap aksi teror yang dilancarkan sejumlah pihak tak bertanggung jawab. “Kita mengutuk keras peristiwa yang terjadi di Mako Brimob dan aksi pemboman di Surabaya,” tukas Rafael.
Massa yang hadir juga meneriakkan yel ‘Kami Tidak Takut’. Tak hanya menyalakan lilin, massa juga menyanyikan lagu ‘Indonesia Raya’, ‘Satu Nusa Satu Bangsa’, dan doa bersama para korban yang meninggal karena peristiwa di Rutan Mako Brimob dan Surabaya.
“Aksi ini untuk menggugah kembali, bahwa rasa kemanusiaan diatas segala-galanya, di atas perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan,” ungkap Rafael di tengah aksi.
Dengan aksi ini, pihaknya ingin menumbuhkembangkan sikap toleransi di tengah masyarakat. Sebab sikap intoleransi menjadi bibit-bibit terorisme dan radikalisme. “Dengan acara malam ini, kami ingin menggugah kembali sikap kemanusiaan dan toleransi warga Bandung dan sekitarnya,” pungkasnya. ***