
BALI – Bank bjb mencatat laba bersih hingga Juni 2016 atau Semester I ini atau Triwulan II mencapai 130,3% atau laba bersih sebelum pajak yang didapat Bank bjb per Juni 2016 sebesar Rp 1,152 triliun.
“Apa yang kita cita-citakan sejak tahun lalu, yaitu pencapaian target 130 persen telah tercapai di Triwulan Dua 2016 ini. Ini lebih cepat dari perkiraan kita, perkiraan kita September,” ungkap Direktur Utama Bank bjb Ahmad Irfan saat Business Review Bank di The Mulia Hotel, Nusa Dua, Bali, dirilis Humas Pemprov Jabar, Senin (25/7/16).
Sebagai salah satu bank kompetitif dalam industri perbankan nasional, kinerja Bank bjb terus menunjukkan tren positif. Pertumbuhan laba bersih pada Mei 2016 sebesar 57,7% year on year, sementara permodalan Bank bjb saat ini tergolong sehat dan kuat di mana pada akhir Juni 2016, Bank bjb telah melakukan revaluasi aset senilai Rp 1,5 triliun.
“BJBR (ticker Bank BJB di Bursa Saham) juga tercatat sebagai bank yang menunjukkan persentase kenaikan tertinggi terhadap pertumbuhan harga sahamnya, yaitu naik 19 persen dari posisi akhir Mei 2016 sampai Juni 2016,” sebut Irfan.
Sementara pada penutupan perdagangan saham pada Jumat pekan lalu, harga saham Bank bjb sebesar Rp 1.180/lembar saham atau naik dibanding penutupan perdagangan saham akhir Desember 2015 yang berada di harga sebesar Rp 755/lembar saham. Kenaikan harga saham ini lebih tinggi dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 13,16%.