SOREANG – Sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi para lanjut usia (Lansia), Pemkab Bandung sudah melakukan beberapa program. Bupati Bandung H. Dadang M Naser menyebutkan upaya tersebut yakni dengan dibentuknya Lembaga Lansia Indonesia (LLI), alokasi anggaran untuk LLI, pembentukan 497 Posbidu dan pengembangan pelayanan santun lansia di 15 Puskesmas, juga pelayanan kesehatan bagi lansia dari tanggal 23 Mei hingga 3 Juni 2017 di Puskesmas Keliling.
“Program lain sudah dilakukan untuk pelayanan kesehatan Lansia seperti bantuan bahan baku rumah, pemberian ternak dan bantuan warung dalam bentuk Usaha Ekonomi Produktif (UEP), pemberian bimbingan sosial lansia potensial kepada 249 orang, juga bantuan pemenuhan dasar pangan untuk 941 orang, serta asistensi sosial bagi lansia potensial dan terlantar bagi 137 orang,” urai Bupati saat Seminar dan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS), Senin (22/5/17).
Dadang menuturkan penerapan program lansia ini tentu saja bertujuan untuk peningkatan derajat kesehatan para lansia di Kabupaten Bandung. Tercatat 3.330 orang sudah jadi anggota LLI yang menandakan atensi para lansia Kabupaten Bandung sangat tinggi untuk sejahtera di masa tua.
“Sebanyak 3.330 anggota lansia dalam LLI akan menjalankan tugas untuk melaksanakan pemberdayaan lansia secara holistik, terencana dan terpadu. Perlu kita apresiasi bahwa para lansia ini sangat berkontribusi bagi pembangunan melalui pemberdayaan lansia agar berdaya guna, sejahtera di masa tuanya,” kata Dadang.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, meningkatnya jumlah lansia dari tahun ke tahun akan memberikan konsekuensi terhadap berbagai aspek kehidupan. Dia berharap melalui program yang akan dilakukan, para lansia bisa terhindar dari masalah penurunan kualitas kehidupan seperti dari segi ekonomi dan kesehatan.
“Saya harap melalui program tersebut, masalah penurunan kualitas hidup lansia bisa dihindari. Seperti menurunnya tingkat kesehatan, keterbatasan aktivitas, juga akan ketergantungan pada orang lain, di samping adanya Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) di Kabupaten Bandung,” ucapnya.
Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI dr. Anung Sugihantono.,M.Kes mengatakan Kabupaten Bandung sudah melakukan layanan kesehatan untuk lansia secara komprehensif. Menurut Anung, program tersebut bisa jadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya di Indonesia agar menyusun program serupa sesuai dengan kondisi wilayah masing-maisng.
Anung mengungkapkan, Indonesia saat ini masuk ke dalam negara berstruktur penduduk tua yang besar (di atas 7%). Hal tersebut dapat ditunjukkan dari data Susenas tahun 2015, bahwa jumlah Lansia sebanyak 21,5 juta jiwa atau sekitar 8,43% dari seluruh penduduk Indonesia pada tahun 2015. Dari data penduduk tersebut menunjukkan populasi lansia cenderung meningkat setiap tahunnya, sehingga akan diikuti pula meningkatnya masalah lansia.
“Salah satu bentuk kepedulian dan menghargai peran serta kedudukan lansia dalam keluarga maupun masyarakat, sejak tahun 1996 pemerintah Indonesia mencanangkan tanggal 29 Mei sebagai Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN). Pada tahun 2017 ini Peringatan HLUN digelar melalui Gebyar Hari Lansia Nasional 2017 bertema “Hidup Bermartabat di Usia Senja, Lansia Sejahtera,” urainya.
Anung berharap, melalui seminar ini bisa meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, keterampilan individu, keluarga, organisasi sosial, masyarakat dan dunia usaha, sebagai cerminan peningkatan kesejahteraan lansia serta mempersiapkan pra lansia menjadi lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan produktif.
“Lansia tidak hanya dipandang sebagai manusia yang jadi beban keluarga atau beban pembangunan. Sudah saatnya lansia jadi pemimpin utama dalam memberikan nasihat dan himbauan agar anak cucu mereka melakukan perubahan yang fundamental, yaitu perubahan mental,” tutupnya._Vita