BANDUNG – Sebagai provinsi dengan wilayah paling besar di Indonesia, Jawa Barat tentunya memiliki segudang permasalahan. Beberapa diantaranya adalah kesenjangan ekonomi, kesehatan dan juga belum tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Pasangan Hasanah (TB Hasanuddin – Anton Charliyan) memiliki visi dan misi yang sangat cocok untuk diterapkan di Jabar,” kata Bupati Kuningan dua periode 2003 – 2013, Aang Hamid Suganda, saat dihubungi, Selasa (12/6/18).
Pria yang akrab disapa Kang Aang ini menyampaikan program yang ditawarkan Kang Hasan yakni Jabar Cageur, Jabar Seubeuh, Boga Gawe, Sakola Gratis, Imah Reumpeug, Turkamling Budaya dan JabarMolotot.com merupakan solusi untuk menuntaskan berbagai permasalahan di Jawa Barat.
Apalagi, imbuhnya, dengan latar belakang militer, Kang Hasan memiliki ketegasan yang sangat diperlukan untuk menegakkan peraturan. “Visi misi sudah bagus, namun bila ada tindakan tegas kan tidak ada artinya,” tutur mantan Sekretaris Jendral Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini.
Ia juga mengapresiasi perhatian cagub Hasanah ini terhadap lingkungan. Menurut dia, selama ini perhatian pemerintah provinsi terhadap lingkungan kurang maksimal, lantaran banyak peraturan daerah yang dilanggar baik oleh pengusaha atau masyarakat biasa.
“Jawa Barat dianugerahi sumber daya alam yang begitu kaya, nah ini harus dipertahankan. Dibutuhkan pemimpin yang memiliki ketegasan agar Jawa Barat tak selalu dirundung bencana alam akibat lingkungan yang rusak. Contoh sungai Citarum yang hancur lebur karena berubah fungsi, tak bisa menjadi penampung air untuk kepentingan masyarakat lantaran terkontaminasi limbah. Terus terang, saya sedih sekali,” curhat Kang Aang.
Kang Aang menambahkan, di beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat juga banyak terjadi alih fungsi lahan, seperti area persawahan yang dibangun perumahan dan juga pabrik. Padahal lokasi perumahan atau pabrik sudah ada peruntukkannya tersendiri yakni lahan tak produktif.
Sebagai mantan Bupati apalagi hingga 2 periode, Kang Aang tentunya sangat paham permasalahan di Kuningan. Ia mengungkapkan, saat dia memimpin, Kuningan dicanangkan sebagai daerah konservasi untuk menyimpan air.
“Sebagai daerah konservasi, di Kuningan industri besar tidak akan ada, karena akan menganggu lingkungan. Sehingga waktu itu Kuningan mendapat Kalpataru dari pemerintah tahun 2011,” imbuhnya.
Ia memaparkan, di Kuningan yang dilakukan adalah industri pariwisata dan agro industri dan ini menjadi patokan atau arah membangun. Siapapun kepala daerahnya, kata Kang Aang, harus mengacu ke situ.
Peran gubernur Jabar, katanya, harus mendorong dan mempertahankan Kuningan sebagai daerah konservasi, dimana terdapat kebun raya, taman nasional Gunung Ciremai,embung- embung, situ, serta hutan kota dan hutan lindung demi menjaga keseimbangan air.
Apalagi, Kuningan menjadi andalan untuk kebutuhan air wilayah di sekitarnya, seperti Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu dan Majalengka.
“Jabar butuh pemimpin tegas agar menjadi lebih baik, karenanya saya terus berjuang untuk memenangkan kang hasan. Apalagi didampingi Kang Anton yang mantan Kapolda Jabar, yang tentunya sudah paham permasalahan di jabar, keamanannya bisa kondusif sekali. Soal agamanya juga kuat,” tandasnya.***