NGAMPRAH – Entah minim sosialisasi atau menghimbau warga sekitar, Shalat Idul Fitri yang dilaksanakan di Masjid Agung Ash-Shiddiq Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat di Ngamprah, Jumat (15/6/18), tampak sepi jamaah.
Terlihat dalam sebuah video kirim dari Hendri Siregar atau Soekarno Super KW 1, tampak lengang suasana mesjid itu dari jemaah yang melaksanakan salat Ied. Satu shaf hanya diisi oleh jamaah laki-laki, begitu juga dengan shaf perempuan hanya satu shaf.
Warga sekitar memilih salat di dekat rumahnya masing-masing ketimbang di mesjid milik Pemda KBB. “Tadi pagi saya shalat Ied di Mesjid Agung Pemda KBB, Masya Allah sepi banget hanya satu shaf saja,” kata Hendri.
Kendati sepi dari jamaah layaknya seperti salat fardu yang hanya satu shaf, namun pelaksanaan salat sunah Idul Fitri tetap dilaksanakan dan berjalan lancar.
“Mungkin pihak pengelola mesjid kurang ada imbauan kepada aparat RT/RW atau desa setempat, sehingga salat Ied ini tampak sepi,” imbuhnya.
Kendati tidak menyalahi syarat pelaksanaan Salat Idul Fitri, namun kondisi ini membuat aktivis keagamaan geleng-geleng kepala. “Ah, masa sih segitunya? Masjid yang menjadi kebanggaan urang KBB kok sepi dari jamaah yang melaksanakan salat Ied?” ujar Koordinator Majelis Cinta Negeri, Edi Rusyandi.
Menurutnya sungguh ironis masjid kategori masjid agung yang dibangun menghabiskan biaya miliaran rupiah tidak termanfaatkan secara baik.
”Ini menunjukan tata kelola masjid yang sangat lemah, sehingga syiar masjid kepada masyarakat tidak optimal. Rasanya mubadzir jika masjid yang sudah menghabiskan miliaran rupiah itu salat Idulfitri saja hanya dipakai satu shaf. Kan manfaatnya kurang berasa buat umat,” bebernya.