Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale Kota BandungMinat Baca Warga Kota Bandung Meningkat

Minat Baca Warga Kota Bandung Meningkat

Kasubag TU Kapusarda Kota Bandung Tomi Pramuji saat Bandung Menjawab di Media Lounge Bale Kota Bandung, Selasa (15/11). by Meiwan Humas Pemkot Bandung
Kasubag TU Kapusarda Kota Bandung Tomi Pramuji saat Bandung Menjawab di Media Lounge Bale Kota Bandung, Selasa (15/11). by Meiwan Humas Pemkot Bandung

BALEKOTA – Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Kapusarda) Kota Bandung Tomi Pramuji percaya bahwa minat baca di Kota Bandung sudah meningkat. Hal ini terbukti dengan tingginya jumlah pemustaka di Kapusarda Kota Bandung yang kini mencapai 100 orang perhari.

“Menurut saya, Bandung tidak ada masalah minat baca, tapi daya beli,” tukas Tomi dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Bale Kota Bandung, Selasa (15/11/16).

Tomi melihat saat beberapa waktu lalu diadakan bazar buku murah oleh salah satu toko buku terbesar di Kota Bandung, animo masyarakat sangat tinggi. Dalam satu jam terhitung rata-rata pembeli mencapai 150 orang.

“Harganya memang sangat murah, sampai Rp 5.000 per eksemplar. Yang datang sampai 150 orang dalam satu jam. Coba kalikan, dalam sehari itu bazar buka sampai sore, kalikan berapa hari. Itu kan banyak sekali. Bahkan belinya tidak cuma satu, ada yang sampai berpuluh-puluh,” beber Tomi.

Kendati begitu Tomi mengakui belum ada angka pasti nilai literasi di Kota Bandung. “IKAPI Jabar sudah membuat riset, tapi kami belum terima hasilnya,” ujarnya.

Selama ini Kapusarda Kota Bandung berpatokan pada data UNESCO yang dilansir pada tahun 2010 yang menunjukkan bahwa indeks literasi di Indonesia hanya 0,001%. “Artinya dalam 1.000 orang, hanya satu orang yang membaca buku. Tapi itu kan data se-Indonesia, bukan Kota Bandung saja,” kilah Tomi.

Kapusarda Kota Bandung sendiri telah mengeluarkan berbagai inovasi unuk meningkatkan minat baca ini. Inovasi yang dinamakan Gerakan Maca Sauyunan (Gemas) itu bahkan telah mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Gerakan ini berupaya untuk mendekatkan buku ke masyarakat sehingga lebih terjangkau dan mudah diakses. Salah satu inovasinya adalah penempatan pojok-pojok buku di pusat-pusat perbelanjaan yang dikelola oleh berbagai komunitas.

Sudah ada empat pusat perbelanjaan yang memiliki pojok baca, yaitu Braga City Walk, Bandung Inda Plaza, Metro Indah Mall, dan Balubur Town Square. Tiap-tiap pusat perbelanjaan memiliki tema bacaannya sendiri-sendiri sesuai dengan komunitas yang mengelolanya.

Para Pustakawan Ahli di Kapusarda Kota Bandung yang berjumlah 3 orang juga melakukan pembinaan-pembinaan ke perpustakaan sekolah. Terhitung sebanyak 816 perpustakaan sekolah se-Kota Bandung jadi binaan Kapusarda.

Saat ini Kapusarda Kota Bandung memiliki koleksi 28.216 judul buku sebanyak 69.784 eksemplar. “Tiap tahun akan terus kami tingkatkan jumlah bukunya sehingga semakin lengkap,” tutup Tomi.

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img