CIKALONG WETAN – Harga tanah yang diprediksi bakal terkena proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus merangkak naik. Bahkan kini harganya mencapai 8 kali lipat. Warga akan melepas tanahnya dengan harga Rp 500 ribu per meter persegi. Padahal jika mengacu kepada Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) harga tanah itu rata-rata Rp 60 ribu per meter persegi.
“Warga di sini sudah merelakan jika lahan mereka bakal terkena proyek kereta cepat ini, dan mereka siap untuk menjual lahannya ke PT KCIC dengan harga Rp 500.000 per meter persegi,” sebut Fitriana, Ketua Karang Taruna Desa Rende, Jumat (8/4/16).
Namun hingga kini warga belum mendapatkan kepastian kapan proses pembebasan lahan itu akan dilakukan. Karena sampai saat ini pun belum ada sosialisasi atau penjelasan terkait rencana tersebut. Untuk itu warga meminta agar pemerintah termasuk pihak . PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) memberikan kepastian terkait rencana pembebasan lahan ini.
Fitriana menyebutkan saat ini banyak warga di Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, yang membuat akta kepemilikan tanahnya. Sebab hampir 70% dari tanah warga tidak memiliki akta bahkan sertifikat. Kalaupun ada paling hanya letter C atau blangko.
Menurut Fitri diperkirakan terdapat 300 pemilik tanah dan rumah di Desa Rende yang terkena pembebasan. Hal itu diketahui dari patok-patok yang sudah menancap di pekarangan rumah dan tanah warga. Pemasangan patok dilakukan oleh PT KCIC selama satu bulan terakhir.
“Kemungkinan dari patok-patok yang dipasang itu jalur kereta cepat ini berada di Kampung Pasir Angsana RT 2 dan 3, RW 8, Kampung Ciganda RW 6, dan Kampung Cigebrig, Desa Renda. Termasuk melewati Desa Mandalasari, Mandalamukti, Kanangansari, Rende, Cikalong, Ciptagunamati, dan Tenjolau,” sebutnya. [fik]