BANDUNG – Program Keluarga Harapan (PKH) yang bergulir sejak tahun 2007 sudah memberikan efektifitas yang signifikan dalam mengurangi angka kemiskinan di Provinsi Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengungkapkan Program PKH ini jadi salah satu program pemerintah yang cukup efekif dalam mengurangi tingkat kemiskinan peserta PKH, yaitu keluarga sangat miskin (KSM).
“Ternyata peran PKH bukan sekadar peran jangka pendek, tapi untuk jangka panjang ternyata peran yang bisa menghadirkan kesejahteraan bagi penerimanya,” ungkap gubernur saat Annual Summit (Pertemuan Tahunan) PKH tingkat Provinsi Jabar di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Kamis (12/5/16).
“Alhamdulillah kemudian kemiskinan pun turun cukup tajam semenjak 2008 sampai sekarang. Tahun 2008 diangka 13,5 persen sekarang sudah diangka 9,4 persen. Mudah-mudahan ke depan terus turun dan terus turun sebagai keberhasilan program pembangunan kita. Tentu saja ini menjadi harapan, sehingga ketahanan keluarga pun menjadi baik,” kata Aher.
Ia pun menjelaskan sebuah keberhasilan pembangunan, termasuk di dalamnya pembangunan makro ekonomi tidaklah menjadi sebuah ukuran untuk saat ini, bila hal tersebut tidak berdampak secara langsung pada kesejahteraan masyarakat. Menurutnya keberhasilan pembangunan yang hakiki harus dilihat dari 3 (tiga) hal, yaitu berkurangnya tingkat kemiskinan, pengangguran, serta pelestarian lingkungan.
“Dan yang ketiga harus terus kita gelorakan, karena seluruh pasokan bahan kebutuhan hidup kita berasal dari alam semesta. Jadi salah satu keberhasilan pembangunan yang paling harus dituju adalah lestararinya bumi ini,” terangnya.
Pada acara ini Aher juga mengatakan pihak Pemprov Jab akan memberikan bantuan berupa dana untuk uang muka cicilan motor bagi para pendamping dan operator PKH di seluruh Jabar. Selain itu, ada juga pemberian doorprize berupa tiga buah notebook dan dua sepeda motor bagi para operator dan pendamping PKH yang hadir.