BANDUNG – Sehari setelah menerima pengarahan dari Panglima TNI, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Herindra segera mengumpulkan seluruh prajurit dan PNS Kodam III/Siliwangi di Graha Tirta Siliwangi, Selasa (8/11/16).
Pangdam menyampaikan hal-hal penting apa saja yang harus diketahui oleh seluruh Prajurit dan PNS Kodam III/Siliwangi. Pangdam mengingatkan 2 hal penting khususnya untuk Prajurit Siliwangi, yaitu pertama, menjadi seorang Prajurit TNI adalah pilihan kita secara sukarela tanpa adanya paksaan.
“Oleh karena itu, kita sebagai Prajurit TNI harus profesional terhadap pekerjaan kita sebagai prajurit. Pekerjaan prajurit adalah berlatih agar selalu yang jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima,” tandas Pangdam dirilis Pendam III/Siliwangi.
Kedua, imbuh Herindra, masih banyak prajurit yang melakukan pelanggaran, dan hal ini adalah sesuatu yang memprihatinkan. Prajurit yang sejatinya adalah pelindung NKRI termasuk didalamnya hukum negara malah melakukan pelanggaran hukum.
“Tidak ada toleransi sedikitpun kepada prajurit yang melanggar, dan tidak ada prajurit pelanggar yang ditutupi. Sanksi sesuai aturan hukum militer akan diterapkan tanpa pandang bulu,” tandas Pangdam.
Setelah memberi penekanan, Pangdam melanjutkan pengarahan dengan menyampaikan tentang perlunya prajurit dan PNS Kodam III/Siliwangi untuk selalu bersikap waspada terhadap adanya berbagai perspektif ancaman global yang sudah mulai melanda Indonesia.
Adapun persepektif ancaman global tersebut adalah pertama, adanya sengketa dan perebutan wilayah yang memiliki banyak cadangan energi baik dalam bentuk minyak bumi maupun energi hayati.
“Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan cadangan energi, sudah barang tentu banyak negara yang kekurangan energi ingin mengendalikan Indonesia,” kata Herindra.
Ancaman kedua, bahaya narkoba yang sudah mewabah hampir di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan data yang ada saat ini 5,1 juta penduduk Indonesia telah melakukan penyalahgunaan narkoba, dan bahkan 15.000 jiwa telah meninggal tiap tahunnya karena narkoba. “Bila sebagian besar pengguna narkoba adalah pemuda, tentu bangsa ini akan kehilangan satu generasi penerus,” ungkapnya.
Ketiga, ancaman terorisme. Berbagai kejadian tindakan teror telah melanda negara kita dengan berbagai dalih. “Teror dilakukan untuk membuat negara kita selalu terlihat tidak aman sehingga para investor menjadi takut untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan sebagai akibatnya bisa jadi kita akan menjual apa yang kita miliki dengan harga murah,” jelas Pangdam.
Keempat, persaingan ekonomi. Sebagai salah satu barometernya dengan adanya pelaksanaan tax amnesty yang berhasil di negara kita, maka rupiah kita menguat bila disandingkan dengan mata uang Singapura dan Malaysia. “Hal ini sudah barang tentu meningkatkan persaingan ekonomi negara-negara di sekitar kita,” ujarnya.
Dengan mengetahui perspektif ancaman global tersebut Pangdam III/Siliwangi menyampaikan kepada seluruh prajurit dan PNS Kodam Siliwangi agar selalu waspada terhadap isu-isu pemecah belah.
“Jangan menjadi kompor, apalagi ikut-ikutan mengomentari. Tidak tahu lebih baik diam, seorang prajurit harus bisa menyejukan situasi karena prajurit adalah garda terdepan bangsa,” tandas Pangdam.
Pangdam juga menyampaikan bahwa prajurit harus loyalitas tegak lurus kepada negara, tidak ada yang belok-belok. “Apalagi mengingat sebentar lagi akan ada Pilkada Serentak. Seluruh Prajurit Kodam III/Siliwangi harus netral dan tidak memihak,” tegasnya
Hadir pada kegiatan tersebut Kasdam III/Slw, Irdam III/Slw, Para Asisten, Staf Ahli Pangdam, Para Kabalkdam III/Slw, Dandim 0618/BS dan Dandim 0609/Kab. Bandung serta Para Danyon yang ada di wilayah Bandung dan Cimahi.