RANCAEKEK – Bersentuhan langsung dengan masyarakat merupakan aktivitas yang biasa dilakukan calon anggota DPRD Kabupaten Bandung Drs. H. Idat Mustari Sutarya. Selain dikenal sebagai seorang penulis buku, caleg nomor urut 3 dari Partai Demokrat untuk Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Bandung ini juga kerap tampil sebagai seorang da’i karena memang latar belakangnya pun Idat merupakan seorang mentor.
Sebagai seorang motivator, pria kelahiran Bandung 24 Maret 1969 ini sering mengisi kegiatan caracter building untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses atau jadi karyawan yang unggul sekalipun.
Dari serangkaian aktivitasnya sebagai seorang profesional, juga seorang pengusaha, Idat pun maju sebagai caleg. Ia mengaku ingin lebih banyak lagi menularkan virus kebaikan dengan kapasitasnya sebagai seorang anggota legislatif nantinya.
“Dengan nyaleg, intinya ingin merefleksikan apa yang saya tulis di buku itu atau di artikel yang saya tulis di media,” kata Idat usai bersosialisasi dengan pedagang pasar Rancaekek Trade Center, Sabtu (29/12/18).
Idat ingin DPRD Kabupaten Bandung ke depan diisi oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan kualitas yang bagus. Karenanya ia terus bergerak melakukan sosialisasi ke masyarakat sambil mempelajari permasalah apa yang ada di lapangan.
“Terus terang permasalahan di dapil 4 Kabupaten Bandung ini sesuai dengan apa yang saya temui di lapangan, masalah kemiskinan masih ditemui, soal pendidikan di mana ada anak yang masih sulit sekolah dan putus sekolah, termasuk soal infrastruktur masih belum bagus,” urai Idat.
Namun mantan pengurus KNPI Kab. Bandung menyatakan fokusnya untuk membangun karakter masyrakat, terutama bagi para pemuda, melalui dunia pendidikan dengan pelatihan sebagai pengusaha agar masyarakat bisa lebih mandiri.
Nih, 5 janji Idat jika ia terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Bandung;
Pertama, membangun komunikasi dan kordinasi dengan para kepala desa, Kadis, dan RW serta seluruh stakeholder di Dapil 4 dalam rangka membangun desa baik fisik maupun karakter masyarakat desa menuju masyarakat desa madani.
Kedua, membangun Rumah Sahadat sebagai rumah di mana tempat berkumpulnya khususnya anak-anak muda dalam rangka mengembangkan dirinya menjadi manusia khorun nass anfahum linnas.
Ketiga, melaksanakan Shalat Jumat di Dapil 4, baik senagai jamaah maupun imam khotib sekaligus sebagai medai silaturahmi, perekat hubungan anggota dewan dengan pengurus DKM dan jamaah.
Keempat, berkordinasi dengan pengurus masjid, RW dan pengurus desa untuk mendukung terlaksananya kegiatan Peringatan Hari Besar Islam, selain sebagai syiar Islam juga upaya ikut ambil bagian dalam mengedukasi umat, membangun masyarakat yang cerdas, beriman dan bertaqwa.
Kelima, mendorong dan berkomitmen untuk berkomunikasi dengan setiap unsur, lembaga, dan pihak-pihak terkait dalam mewujudkan terbentuknya Kabupaten Bandung Timur.***