Dirut Perhutani Mustoha Iskandar
BANDUNG – Beberapa upaya dilakukan Perum Perhutani untuk meningkatkan produksi kopi hutan. Seperti yang dipaparkan Dirut Perum Perhutani, Ir. Mustoha Iskandar saat saresehan “Berbagi Peran Perhutani dan Stake Holder untuk Sukses Kopi Hutan sebagai Produk Unggulan Agribisnis”, di Perum Perhutani Divisi Regional Jabar-Banten, Jln. Soekarno-Hatta, Bandung, Jumat (19/2/16).
Mustoha mengatakan langkah awal yakni dengan meningkatkan produktivitas tanaman kopinya. Namun sebelumnya harus dilakukan penelitian terlebih dahulu terkait kecocokan lahannya. “Kalau lahannya cocok ditanami kopi, maka produktivitasnya tentu naik,” sebut Mustoha.
Kemudian, imbuh dia, terkait pendanaan harus ada akses ke bank. Dalam hal ini Perhutani akan berusaha memfasilitasnya dengan membuka kredit usaha rakyat. “Ini agar pengijon itu nggak masuk. Kalau pengijonan masuk kan kasihan harga kopi petani nanti dimainkan,” ujarnya.
Lebih dari itu, untuk menghindari para spekulan kopi yang merugikan petani kopi Indonesia, terutama di Jawa Barat, Perhutani juga akan dengan mengeluarkan kebijakan mekanisme penjualan dan pembelian kopi melalui satu pintu.
Dengan begitu, semua kopi yang dihasilkan para petani kopi dari lingkungan masyarakat desa hutan (MDH) hanya dapat dijual melalui Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Perum Perhutani di tingkat Kabupaten.
“Nantinya KPH akan bertindak sebagai off taker. Semua hasil panen kopi akan dibeli oleh Perhutani. Dengan demikian tidak akan ada lagi para spekulan yang bermain harga. Masyarakat petani juga akan terproteksi,” kata Mustoha.
Menurutnya, Perhutani memiliki 46.000 hektare lahan yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan sudah menghasilkan kopi. Tapi hingga kini hasilnya masil belum maksimal karena mekanisme penjualannya yang tidak terfokus.
“Dengan pembelian yang menggunakan mekanisme satu pintu, kita akan terus up-date fluktuasi harga kopi. Kami juga akan terbuka kepada para petani. Jika harga kopi bagus, maka ada cash back bagi masyarakat dan ada masukan buat Perhutani,” ujar Mustoha.
Untuk produk hilir turunan dari kopi, Mustoha juga berencana membuat sebuah perusahaan tersendiri yang sahamnya berasal dari para pengusaha kopi. Dengan demikian, ekonomi masyarakat petani kopi bakal makin meningkat.
“Ke depan tidak hanya menjual kopi, tapi menjual produk lain berbahan kopi. Dengan demikian peluang usaha masyarakat semakin terbuka,” ungkapnya. Dengan begitu, imbuh Mustoha, pihaknya optimis kopi bisa jadi salah satu produk unggulan agribisnis. [iwa]