BANDUNG – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil bersama Forum Silaturahmi Keraton se-Nusantara (FSKN) menghadiri acara Deklarasi Solidaritas Masyatakat Bandung untuk NKRI ,di Stadion Siliwangi Kota Bandung, Minggu (30/10/2016).
Dalam pidatonya Ridwan menyampaikan, deklarasi ini guna menyatukan dan menguatkan niat tentang ketaatan terhadap Tuhan YME, kecintaan pada nusantara, kesetiaan kepada NKRI dan Pancasila. “Mari kita ikrarkan kesetiaan pada Indonesia, bersatu berdaulat adil dan makmur,” ajak walikota.
Nih, isi Deklarasi Bandung untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (BUNKRI);
Dengan nama Tuhan YME, kami warga Kota Bandung berjanji :
1. Menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
2. Menghormati dan menghargai perbedaan suku, agama, ras serta golongan yang sesuai perintahnya.
3. Membela kebenaran, keadilan dan perdamaian.
4. Gotong royong berperan aktif memakmurkan negeri
5. Memuliakan keluarga sebagai fondasi utama menghasilkan generasi yang kuat.
Menurut Ridwan deklarasi tersebut atas arahan Kementrian Pertahanan terkait ada benih-benih disintegrasi yang makin menguat. “Maka dari itu, sebenarnya musuh kita itu lebih banyak dari dalam ketimbang dari luar. Sehingga kita perlu memperkuat NKRI ini,”jelasnya.
Hadir juga para raja sultan dari Forum Keraton Nusantara yang sengaja diundang hadir di bawah pimpinan Arief Natadiningrat dari Kesultanan Sepuh Cirebon. Selain itu hadir juga kesultanan dari Sumatra, Deli, Kalimantan, Kutai, Bone dan Papua. Setelah di Kota Bandung, berikutnya deklarasi ini dilaksanakan di Manado dan Makassar.
“Pokonya deklarasi ini akan berputar di seluruh nusantara menyuarakan sesuatu yang mungkin dianggap sebagian orang sudah biasa. Tapi ternyata hanya untuk hal biasa saja tantangannya luar biasa. Ada broadcast yang mengatakan macem-macem dihubungkan ke isu agama, ini menunjukan isu itu tidak benar,”jelasnya.
Menurutnya, terlalu banyak tafsir-tafsir yang menyebabkan terjadi arti yang berbeda. “Ini menunjukan hanya sekedar untuk menyatakan setia kepada NKRI dan Pancasila ternyata tantangannya tidak mudah, perlu usaha untuk menyatukan suka bangsa adat budaya dan agama,”jelasnya.
“Jadi inilah wajah Indonesia hari ini. Oleh karena itu acara deklasari penting bagi kita, tidak boleh terbuai seolah-olah indonesia kondusif serta toleran mensejahtera. Makanya Kota Bandung akan meruntinkan seperti ini momentumnya di Agustus saja. Jadi ada upacara kenegaraan di pagi hari, siangnya bikin masyarakat kumpul seperti ini mengikrarkan ulang deklarasi setiap setahun sekali,” tutur Ridwan.
Ridwan tak mempermasalahkan yang hadir pada deklarasi ini cuma setengah lapangan bola di Lapang Siliwangi. “Mau seratus juga ga ada masalah ,tapi liat tamu yang datang di berbagai nusantara ini, seperti kesultanan. Meskipun sedikit justru pesannya akan terbawa ke seluruh Indonesia,”pugkas Ridwan.