BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan Sungai Cikijing yang selama ini jadi sumber air banjir di Kahatex, Rancaekek, Kabupaten Bandung akan segera dinormalisasi. Langkah ini sebagai upaya jangka pendek dan jangka panjang dalam menangani banjir yang sering menggenangi jalan depan pabrik Kahatex tersebut.
“Meskipun kewenangannya ada di Kementerian PUPR c.q. Dirjen Sumber Daya Air c.q. lagi di bawahnya BBWS Citarum, kemudian pada saat yang sama jalannya pun jalan nasional c.q. BPJN empat ya – Badan Pengelola Jalan Nasional yang meliputi Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, tentu karena letaknya di Jawa Barat banjirnya juga di Jawa Barat, tentu semua pihak harus terlibat,” kata Aher di Gedung Sate, Kamis petang (23/3/17).
“Kita mempercepat normalisasi Sungai Cikijing dan Sungai Cimande. Karena kalau ini dinormalisasi pasti akan ada pengaruh – paling tidak pengaruh untuk percepatan penyelesaian atau untuk mengurangi banjir. Ketika banjir segera terselesaikan,” imbuhnya.
Langkah yang dilakukan untuk normalisasi, diantaranya saat ini tengah dilakukan pembongkaran bangunan penutup Sungai Cikijing di kawasan Kahatex. Termasuk yang sudah direncanakan untuk pembongkaran yaitu bangunan awal penutup atau gorong-gorong yang menghalangi arus Sungai Cikijing, sehingga menyebabkan air sungai mengalir ke badan jalan.
Nantinya, setelah pembongkaran selesai akan dibuat jembatan yang lebih tinggi, sehingga tidak akan menghalangi aliran air Sungai Cikijing. Pengerjaan ditargetkan mulai dilakukan April ini dengan waktu pengerjaan tiga minggu.
Langkah lain yang dilakukan yaitu mengefektifkan kerja operator pompa air. Ketika banjir datang air dipompa oleh BBWS Citarum kemudian dialirkan kembali ke Sungai Cikijing. Nanti para operator tersebut akan berjaga di sekitar Kahatex selama 24 jam, sehingga akan ada antisipasi apabila banjir akan datang.
“Ketika banjir itu kan ada operator yang memompa air dikembalikan ke Sungai Cikijing. Ini juga akan segera kita tangani dengan baik supaya tidak ada jarak antara kejadian dengan pengelolaan pompa. Maka kita akan membuat sebuah kerjasama dimana para petugas BBWS yang ahli mengoperasikan pompa itu nginep dan berkantor di Kahatex,” papar Aher.
Selan itu, langkah normalisasi lainnya dengan melakukan pengerukan dan pelebaran badan sungai. Untuk sementara dasar Sungai Cikijing akan dikeruk hingga kedalaman 1,5 meter. Nanti akan dilakukan juga pengerukan lebih dalam dan pelebaran badan sungai sekaligus untuk lebih memperlancar aliran sungai.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWS Citarum Suwarno mengatakan, pihaknya akan menggali dasar sungai yang ada saat ini dari arah hulu dan hilir Sungai Cikijing. Namun, BBWS Citarum sendiri belum bisa melakukan pelebaran badan sungai sesuai dengan desain karena harus membebaskan lahan terlebih dahulu.
“Jadi dalam minggu ini dari balai itu akan mengerjakan penggalian Sungai Cikijing dari jembatan ke arah hulu (Kahatex) kurang lebih 250 meter, ke arah hilir kurang lebih 500 meter. Tapi nanti kalau ke arah hilir kurang, kita akan perpanjang lagi. Jadi kita akan menggali di badan sungai yang ada,” ucap Suwarno.
Sesuai dengan rencana desian bangunan, pelebaran badan sungai akan dilakukan hingga hampir 24 meter ditambah akses jalan di kiri-kanan sungai sepanjang tiga meter. Sementara pengerukan akan dilakukan hingga kedalaman empat meter. Untuk merealisasikan hal tersebut BBWS Citarum mesti membebaskan lahan dengan anggaran mencapai sekitar Rp 98 Miliar.
Sementara itu, General Manajer Kahatex Luddy mengaku pihaknya kini sedang menunggu rekomendasi teknik untuk membongkar seluruh bangunan pentutup Sungai Cikijing. Dia berharap April ini bisa segera dikerjakan. Selain itu, Luddy menambahkan pihak Kahatex juga ikut berperan dalam normalisasi Sungai Cikijing ini dalam hal pengerukan dan pemompaan Sungai Cikijing.
“Kita sisain yang terakhir itu hanya jembatan saja. Kan memang yang justru persoalan ada di situ. Nah, kami sekarang lagi menunggu rekomendasi teknik. Jadi setelah rekomendai teknik itu keluar, kita langsung kerjakan. Mudah-mudahan sih April ini bisa langsung dikerjakan, karena kita lagi nunggu gambar konstruksinya seperti apa, kemudian setelah keliatan penampangnya langsung kita kerjain,” tutur Luddy.
Sungai Cijiking yang ada di kawasan Kahatex sepanjang 570 meter. Luddy mengatakan hal tersebut menjadi tanggung jawab Kahatex. “Sebetunya pangkal persoalannya hanya 28 meter. Selebihnya itu kan di luar Kahatex cuman ada di dinding Kahatex. Jadi yang sisa 28 meter itu yang nanti kita akan luruskan, kita akan pindahkan,” pungkasnya.