BANDUNG – Testimoni seorang warga Jawa Barat tentang Calon Gubernur/Wakil Gubernur Jabar ini didapat dari sebuah WhatsApp Group (WAG).
Cagub/Cawagub Jabar itu adalah nomor urut 1 Ridwan Kamil – Uu Ruzhanul Ulum (Rindu), nomor 2 Tubagus Hasanuddin – Anton Charliyan (Hasanah), no 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik), dan no 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi).
Istilahnya, Suryana (52) warga Kiaracondong Kota Bandung ini curhat soal kepribadian masing-masing Cagub Jabar. Kebanyakan mengecewakannya, tapi masih ada satu yang menurutnya tidak mengecewakan.
Testimoni ini ditayangkan karena pernyataannya memang lain dari yang lain. Tidak berdasarkan survei seperti lembaga-lembaga itu, tapi sekadar spontanitas warga menilai cagubnya. Ia melihat dari hati, dari kepribadian tiap cagub.
Padahal Suryana sendiri mengaku selama ini dia suka golput di tiap pemilu, dan tetap berniat golput di Pilgub Jabar 2018 ini. Kecuali, tukas dia, kalau ada cagub yang memang benar-benar menyayangi rakyatnya. Cekidot gan, curhatnya;
“Duh, nomor 1 mah tidak menyayangi rakyat yang sedang berkesusahan. Nomor 1, nomor 3, dan nomor 4 hanya sibuk dengan retorika. Kecuali nomor 2, yang sejak sebelum jadi cagub pun, dia sudah menunjukan bukti nyata. Insya Alloh, saya bisa buktikan. Ketiga nomer lainnya tadi mah, pabaliut jeung dalil-dalil,” keluh Suryana mengawali curhatnya, Senin (18/6/18).
Menurutnya, calon gubernur-wagub itu bukan hanya harus pintar dan agamis, tetapi paling penting mereka harus bisa menyelami kesulitan hati rakyatnya.
“Da teu bisa gagayaan wungkul, perlu sinergi antara keinginan jeung kanya’ah. Sanajan agamana disebut ipis, pidato biasa-biasa saja, partaina ngan hiji, ari nya’ah ka rahayat mah eta anu penting jeung paling utama,” tandas Suryana yang juga aktivis Generasi Peduli Anti Narkoba (GPAN) ini.
Ia hanya ingin menunjukkan bahwa sifat calon pemimpin, jangan dilihat dari cara berbicara atau pidato, tetapi yang utama adalah perilaku. Dan menurut Suryana, ternyata di dalam pribadinya, cagub nomor 2 jauh lebih lembut dan penyayang. Dia bilang, cagub yang penyayang kepada rakyat, ia akan dicintai Tuhannya. Karena salah satu sifat Tuhan itu adalah Maha Penyayang.
“Gampang nya’ah kanu leutik. Percuma lubak-libuk harta, mobil mewah, make kopeah jiga ajengan, ari teu aya bukti kanya’ah ka rahayat kumaha, teu keuna kana hate rahayat,” bebernya.
Hasil penelusurannya dan bukti-bukti pengakuan orang yang pernah ditolong, membuatnya salut kepada Cagub No 2.
“Komentar tetangga, kerabat, informasi para wartawan di daerah, para ustad kampung, tukang becak, nelayan, pedagang asongan, preman-preman pasar, ah banyak pisan… kumaha atuh? Da anu calon lain mah teu aya bukti ningan, iwal nomer 2,” ungkapnya.
Lantas, apakah Suryana, jadi akan memilih cagub nomor 2 Hasanah dengan penilaian pribadinya terhadap kepribadian para cagub?
“Ari soal nyoblos mah apan kumaha urang, da ngan urang jeung paku anu apal saha anu kudu dicoblos. Untung saya mah ti baheula oge golput … ayeuna oge golput, tapi tara ngajak nu sejen. Jigana bisa robah pamadegan golput saya, lamun ningali sifat cagub nomer 2 mah,” kilahnya agak membuka diri.
Itulah pengakuan Suryana yang mengaku sebagai masyarakat kecil biasa. Ia hanya mengkalim dirinya pecinta ‘Cagub Berkepribadian’. “Saya menilai nomor 2 mah nya’ah ka rahayat, peun sakitu oge geus cukup, piraku teu ngarti?” pungkasnya.***