Selasa, November 26, 2024
spot_img
BerandaBale JabarPAN Jabar Evaluasi Perolehan Suara Pileg

PAN Jabar Evaluasi Perolehan Suara Pileg

Ketua DPW PAN Jabar Ahmad Najib Qodratullah saat aunching Bacaleg PAN di Hotel Horison, Bandung, Rabu (7/2/18). by iwa/bbcom

BANDUNG – Perolehan suara PAN Jawa Barat untuk kursi legislatif di sejumlah daerah terus menurun dalam dua periode terakhir. Salah satu faktor penyebabnya adalah ketokohan calon jauh lebih terkenal dibandingkan nama PAN secara kelembagaan dan kurangnya semangat persaingan dari kader.

Hal itu disampaikan Ketua DPW PAN Jabar Ahmad Najib Qodratullah kepada wartawan usai launching Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) PAN di Hotel Horison Bandung, Rabu (7/2/18).

Menurut Najib hal itu berpengaruh secara signifikan terhadap perolehan kursi DPRD di sejumlah daerah. Contohnya, di Kota Bandung tahun 1999 PAN meraih delapan kursi, namun pada 2014 malah tidak memiliki kursi sama sekali.

Sementara di Kota Cimahi perolehan suara hanya cukup untuk tiga kursi di 2014 sepanjang dua periode pemilihan legislatif. Sedangkan di Kabupaten Bandung pada Pileg 2014 hanya ada dua kursi setelah di periode sebelumnya lima kursi.

“Di wilayah Bandung Raya terus menurun, di Kota Cimahi tidak pernah bertambah, tapi bisa dipertahankan. Maka nanti butuh reposisi caleg dan strategi baru. Kami sudah memiliki akar masalahnya sudah ketahuan. Penyakitnya, pertama konflik berkepanjangan, kedua rendahnya kompetisi dan terakhir calon lebih terkenal daripada partai,” ungkap Najib.

Meski tidak detil, namun ia menyebut sudah mengetahui formula yang akan dipakai untuk memperbaiki catatan PAN dalam perebutan suara di Pileg. Di tahun 2019, PAN memasang target yang tidak main-main.

Untuk kursi di DPRD Jabar, yang semula hanya diisi empat kursi, ditargetkan menjadi 15 kursi. Untuk DPR RI ditargetkan bisa mewakilkan sembilan kursi dari Jabar. Target meningkatkan kuantitas wakil rakyat pun berlaku untuk tingkat daerah.

“Untuk mengejar target itu, kami akan mulai dengan pembenahan dan akar masalah. Diantaranya membenahin struktur partai dan mereposisi calon agar tidak ada lagi suara caleg itu lebih dominan dibanding partai. Itu sangat berefek,” tandasnya.

Hal lain yang menjadi tantangan adalah pelaksanaan puncak dari tahapan pemilu adalah Pileg nanti disertai dengan pilpres. Secara waktu, semua parpol memiliki masa kerja sosialisasi mengambil simpati pemilih hanya satu tahun. Bahkan adanya agenda pilkada di 2018 waktu untuk sosialisasi pun bisa berkurang lagi.

“Maka dari itu, perlu kerja politik yang ekstra agar semua kerja politik satu tahun menuju Pileg dan pilpres, lokal maupun nasional dapat dilalui dijalankan kader PAN dengan baik,” pungkasnya. []

PAN Jabar Evaluasi Perolehan Suara Pileg

spot_img
BERITA LAINYA

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img