BALEKOTA, Balebandung.com – Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan di balik pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, ada beberapa hikmah yang bisa dirasakan. Di antaranya yaitu solidaritas dan rasa kemanusiaan masyarakat Kota Bandung yang sangat tinggi.
“Hal ini ditunjukkan dengan cukup banyak bantuan yang dititipkan ke Pemerintah Kota Bandung untuk disampaikan kepada masyarakat yang berhak menerima atau terdampak pandemi Covid-19 ini,” kata wakil wali kota usai serah terima bantuan dari Telkom Witel Bandung, di Bale Kota Bandung, Rabu (29/4/20).
Telkom Witel Kota Bandung memberikan 500 paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula pasir, dan susu kental manis yang akan disalurkan kepada masyarakat melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung. Yana berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terutama saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kami akan coba terus berikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. Karena sifat pandemi ini tidak dapat diprediksi. Saya berharap masyarakat tetap diam di rumah agar PSBB ini juga diperpanjang,” ucapnya.
“Hari ini atau besok mungkin masih tahan, tapi tiga hari lagi mungkin bisa saja tidak tahan, sehingga masyarakat yang punya penghasilan harian atau mingguan banyak yang terdampak. Dengan bantuan dari pemerintah, masyarakat, BUMN, dan kelompok pengusaha bisa meringankan,” imbuhnya.
Sementara itu, General Manager Telkom Witel Bandung, Joko Wiyono mengatakan bantuan sembako tersebut untuk masyarakat yang disalurkan melalui Pemkot Bandung.
“Kami salurkan melalui Pemkot, diwakili oleh Wakil Wali Kota untuk serah terimanya. Hari yang sama juga kami serahkan juga bantuan ke gubernur terkait bantuan pandemi Covid-19 ini,” kata Joko.
Menurutnya, dengan pemberian bantuan ini untuk membantu masyarakat meringankan kehidupan sehari-harinya, khususnya saat PSBB sekarang ini. Selain bantuan sembako, pihaknya pun memiliki aplikasi yang bisa digunakan masyarakat, yakni Lindungi Diri terkait pandemi Covid-19.
“Aplikasi tersebut juga disarankan oleh Diskominfo, jadi masyarakat bisa memantau lokasi pengguna berada di zona merah atau bukan, atau di dekatnya ada ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan),” jelasnya.
“Kami harap masyarakat bisa download aplikasi tersebut, sehingga mendeteksi lebih dini dan mengantisipas resiko. Dalam satu bulan ini aplikasinya juga sudah diunduh satu juta orang,” kata Joko. ***