BANDUNG – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo mengajak kepada seluruh pihak untuk lebih mencintai lingkungan khususnya Sungai Citarum termasuk anak-anak Sungai Citarum, hingga cucu-cucu sungainya. Pangdam melontarkan hal itu saat Pembekalan Tim Survei Anak Sungai Citarum Wilayah Kota Bandung di Aula Citra Bakti Makodim 0618/BS Kota Bandung, Rabu (10/1/18).
“Mari selamatkan Citarum dengan konsep satu kesatuan komando dari hulu sampai hilir. Mari bersama semua komponen masyarakat menjaga Citarum, anak sungainya, termasuk hingga cucu sungainya. Program Citarum bersih ini bukan program cari untung, bukan kepentingan politik, ini demi kepentingan warga. Saya yakin program ini akan sukses dengan semangat dan dedikasi bapak ibu semuanya,” tegas Pangdam.
Mayjen TNI Doni pun memaparkan penamaan Sungai Citarum yang berasal dari kata Bahasa Sunda ‘Ci’ yang berarti air dan Tarum yang merupakan pohon yang manfaatnya untuk pewarna alami. Saat ini pohon tersebut sudah tidak ada lagi di hulu Sungai Citarum. Pihaknya pun berencana untuk kembali menanam pohon Tarum yang sudah punah.
“Kita harus memikirkan masa depan alam kita. Udara kita berasal dari pohon, air pun berasal dari pohon. Ketika pohon ditebang maka mata air hilang. Saat ini mata air di Cekungan Bandung tinggal 50% atau sekitar 144 mata air. Oleh karena itu, kita harus bergerak bersama-sama untuk mengembalikan kejayaan Citarum,” tegasnya.
Dandim 0618/BS, Kol Inf Arfin Dahlan menambahkan, Sungai Citarum telah menjadi isu nasional bahkan internasional. Keberadaan sungai Citarum sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat Jawa Barat bahkan penduduk Jakarta yang total penduduknya sekitar 30-40 juta jiwa.
“Jika kondisinya tidak bersih, berarti penduduk yang bergantung pada Sungai Citarum akan berdampak kurang baik. Maka keinginan menjadi Indonesia Emas 2045, harus digagas mulai dari sekarang. Salah satunya kita bergerak untuk Citarum bersih,” tandas Dandim.
Kol Inf Arifin menerangkan tim survei dibentuk untuk mengetahui permasalahan yang ada. Hal itu akan diketahui melalui data yang akurat. Sehingga nantinya bisa dijadikan acuan bagi pemerintah kota untuk mengatasi aliran sungai.
“Maka dari itu, tujuannya memberikan pembekalan hari ini agar bisa lebih memahami sungai yang akan disurvei. Sehingga pelaksananya dapat data yang akurat,” jelas Dandim.
Rencananya, tim survei akan beranggotakan 911 orang yang terbagi dalam 27 tim atau sekitar 50 orang per tim. Untuk mewujudkan Sungai Citarum yang bersih, Dandim memastikan tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah tetapi harus melibatkan seluruh unsur mulai dari pemerintah, TNI, polisi, kewilayahan, hingga masyarakat.
“Korelasi dengan militer salah satunya ketahanan masyarakat. Jadi, dengan diadakannya tim survei mudah-mudahan ketahanan masyarakat dan kebersihan lingkungan menjadi lebih baik,” pungkasnya.
Selain Pangdam dan Dandim, hadir juga sejumlah narasumber dalam acara ini yaitu Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial. Ada juga dari Dinas Kesehatan, PD Kebersihan, Dinas PU, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Bapelitbang, Wanadri, Polri dan TNI memberikan penjelasan seputar Citarum Bersih.[]