LEMBANG, Balebandung.com – Kaum nasionalis Jawa Barat bangkit, menyaksikan kenyataan situasi kondisi negara dalam ancaman di mana fitnah merebak, kabar bohong setiap saat dan adu domba di depan mata.
Untuk menyikapi situasi seperti ini, para tokoh yang terdiri dari unsur budaya, agama, organisasi kepemudaan, akademisi , berkumpul di Padepokan Trisakti Punclut Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat , Minggu (30/6), khusus membahas isu merebaknya fitnah yang akan memecah belah persatuan bangsa.
Pada akhirnya para tokoh ini sepakat untuk membentuk suatu front perlawanan yang diberi nama “Front Nasional,” bertujuan melawan kelompok yang setiap saat mencaci maki, menghasut, melontarkan ujaran kebencian, fitnah, intoleran dan dari upaya jahatnya untuk meruntuhkan negeri yang kita cintai.
“Saat ini negara dalam keadaan bahaya karena fitnah yang sangat jahat sudah merebak di kalangan masyarakat yang ditiupkan oleh sekelompok orang anti Indonesia,” ungkap politisi PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana.
Sementara tokoh budaya Jawa Barat, Drajat Hidayat Soetardja mengungkapkan, saat ini telah terjadi upaya penghilangan identitas dan budaya bangsa yang adiluhung yang menghasilkan ketenangan jiwa, kedamaian, kesejahteraan telah dirusak secara sistematis oleh kelompok intoleran berkedok agama .
Kelompok intoleran ini bukan tanpa tujuan, melainkan suatu gerakan yang teragendakan secara sistematis dan membonceng kepentingan besar baik korporasi maupun kepentingan pihak tertentu khusus di Jabar yang dulunya adalah pusat pergerakan gorombolan DI/TII.
“Sasaran dan tujuan kelompok intoleran ini, jelas yaitu turunkan Presiden Jokowi, kuasai dan ganti ideologi negara pada akhirnya NKRI hancur,” beber Drajat.
Tahapan ini sangat jelas kentara di dalam cara bergerak mereka diantaranya menciptakan framing seolah-olah negara dan pemerintah ini sangat busuk oleh proses mencekoki masyarakat dengan berita provokatif, menghasut bila perlu hoax/ berita bohong, dan fitnah.
“Pada hari ini telah nampak tahapan berikutnya yaitu gerakan memecah belah melalui gerakan masa dan berujung fitnah keji yang dilontarkan kelompok ini melakukan tindakan yang sangat provokatif dengan membakar simbol, yaitu bendera PDI Perjuangan, yang selama ini sangat gigih mempertahankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 dengan fitnah keji dan sangat jahat yaitu PKI,” kata Drajat.***