CIWIDEY, Balebandung.com – Calon Bupati Bandung nomor urut 3 HM Dadang Supriatna berencana akan membangun pasar sentral atau pasar induk hasil tani, jika dirinya terpilih di Pilbup Bandung 9 Desember 2020.
Hingga saat ini Kabupaten Bandung yang merupakan daerah agraris belum memiliki pasar induk atau pasar primer guna menampung hasil taninya. Daerah ini menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Barat dan pusat sayuran serta hasil kebun yang mampu bersaing dengan daerah lain.
Padahal daerah lain sudah memiliki sedikitnya dua pasar induk. Di Kota Bandung misalnya, sudah ada Pasar Induk Caringin dan Pasar Induk Gedebage.
“Untuk itu kami akan membangun pasar induk modern, guna menampung hasil pertanian dan perkebunan. Mungkin lokasinya di sekitar Soreang atau Kutawaringin,” tandas Dadang saat kunjungannya ke para petani strawbery di Kecamatan Ciwidey, Minggu (18/10/2020).
Pasar induk tersebut menurut Dadang sangat penting untuk meningkatkan daya saing Kabupaten Bandung di kancah nasional dan internasional.
“Komoditas buah-buahan dan sayuran hasil produksi para petani di Kabupaten Bandung berpotensi menjadi komoditas unggulan untuk di pasar nasional maupun internasional,,” ungkap Kang DS, sapaan Dadang Supriatna.
Selama ini, lanjut Kang DS, pasar induk daerah lain seperti Pasar Induk Kramajati Jakarta, komoditasnya seperti wortel, kol, kubis, kentang, caai, cengek, itu semua di-supply dari Kabupaten Bandung. Begitu pula hasil komodits perkebunan seperti teh dan kopi, strawbery, itu semua dari Kabupaten Bandug.
“Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta, berasnya pun di-supply dari Kabupaten Bandung. Jadi, sangat disayangkan kalau Kabupaten Bandung sendiri hingga saat ini belum memiliki pasar induk komoditasnya,” kata mantan anggota DPRD Jawa Barat ini.
Nantinya di pasar induk tersebut petani juga bisa langsung sayuran maupun hasil kebunnya secara langsung. Di pasar induk itu juga akan dilengkapi dengan teknologi informasi agar interaksi antara penjual dan pembeli bisa dilakukan secara online.
Lebih dari itu, pasangan calon Dadang-Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas) pun jika terpilih akan memberikan permodalan kepada para petani dan usaha perkebunan untuk meningkatkan produksi dan daya saing mereka.
Untuk menyokong permodalan para pedagang di pasar induk modern tersebut, kata Dadang, penting untuk keperluan kios para pedagang pasar maupun lapak dagangannya maupun untuk modal produksi dalam berkebun.
Akses permodalan bagi para pedagang ini bisa dari APBD, atau perbankan atau bank daerah, dengan proses cepat, syarat mudah dan biaya murah serta bunga yang sangat rendah melaui kredit usaha rakyat.***