Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaBale BandungPelaksanaan UNBK di Kab Bandung Naik 30%

Pelaksanaan UNBK di Kab Bandung Naik 30%

Pelaksanaan UNBK hari kedua di SMP Negeri 1 Soreang, Selasa (24/4/18). by Humas Pemkab Bdg

SOREANG – Pelaksanaan Ujian Nasional  Berbasis Komputer (UNBK) di Kabupaten Bandung naik 30% dari tahun lalu. Kepala Dinas Pendidikan, Juhana mengungkapkan,  tahun 2017  UNBK hanya dilaksanakan 20% dan pada tahun 2017 bertambah menjadi 48%.

“Tahun depan (2019) akan kita upayakan menjadi 60% samapi 70%, artinya setiap tahun harus meningkat untuk mendukung pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) di Kabupaten Bandung. Dan pastinya tujuan itu harus didukung oleh pengadaan sarana prasarana komputer, baik dukungan dari partisipasi  masyarakat juga kemitraan dengan sekolah SMA dan SMK,” ungkap Kadisdik usai mendampingi Bupati Bandung Dadang Naser melakukan peninjauan pelaksanaan UNBK hari kedua di SMP Negeri 1 Soreang  Kecamatan Soreang, Selasa (24/4/18).

Untuk tahun pelajaran 2017-2018 lanjutnya, ada 206 sekolah yang menjadi peserta Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP). Angka tersebut, diantaranya 35 Sekolah Rakyat (Sekra) Negeri, 4 Sekra SMP Satu Atap, Sekra SMP Swasta sebanyak 147 sekolah, SMP Terbuka Gabung 7 sekolah serta SMP  Swasta Gabung 13 sekolah, dengan jumlah siswa yang mengikuti ujian sebanyak 23.794 siswa.

“Sementara, pelaksanaan UNBK tahun ini  di Kabupaten Bandung ada 109, yakni 18 sekolah SMP Negeri (mandiri), 49 sekolah swasta (mandiri), 22 sekolah SMN Negeri (gabung) dan 20 sekolah SMP swasta (gabung), dengan siswa yang mengikuti ujian sebanyak  22.441 siswa,” sebut Juhana.

Lebih lanjut Kadisdik menerangkan pelaksanaan UNBK bukan menjadi kewajiban, namun pihaknya akan terus berupaya untuk memperkuat pembangunan SDM melalui pendidikan. Mengenai kriteria kelulusan siswa, dia mengungkapkan ada 3 indikator yang perlu diperhatikan, yakni anak harus mengikuti proses belajar selama minimal 6 semester untuk SMP atau 80%, kemudian soal kehadiran siswa harus 80%,  kecuali sakit masih bisa ditolelir dan berkelakuakn baik.

“Indikator yang menonjol kali ini lebih pada pendidikan karakter anak.   Pembentukan kepribadian yang baik pada anak akan lebih diprioritaskan, bukan pada capaian skor nilai tertinggi akademik. Meski demikian nilai akademiknya juga penting untuk mengukur kemampuan anak. Ada progres yang dilalui, karena pada prinsipnya tidak semua anak memiliki tingkat kompetensi dan intelegensi, jadi nilai kejujuran dan ketaqwaan adalah poin terpenting. ***

spot_img
BERITA LAINYA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

TERKINI

spot_img