BANDUNG, Balebandung.com – Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung, Dr Muhammad Budiana, mengapresiasi keputusan Pemkab Bandung dalam memberikan nama terhadap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Oto Iskandar Di Nata.
Menurut M Budiana hal itu menunjukan Pemkab Bandung dan Bupati Bandung Dadang M Naser banyak menghargai jasa besar pahlawan bangsa.
“Termasuk dalam hal penamaan rumah sakit di Kabupaten Bandung, diberi nama R Oto Iskandar Di Nata, sebagai Pahlawan yang berasal dari Tatar Pasundan, khususnya dari Kabupaten Bandung,” kata Budiana kepada Balebandung.com, Senin (1/2/21).
Jasa Oto Iskandar Di Nata (Otista) menurut Budi antara lain ia menjadi anggota BPUPKI yang pertama kali menyarankan agar Republik Indonesia harus dipimpin oleh Ir. Soekarno sebagai Presiden RI.
“Beliau juga pendiri TNI, sangat layak untuk diabadikan namanya sebagai nama tempat atau gedung yang terhormat,” imbuh Budi yang juga Wakil Ketua Paguyuban Pasundan Jawa Barat.
Namun ia menyarakan agar sebelum pemberian nama Otista tersebut ada baiknya Pemkab Bandung ,melibatkan ahli atau pakar tentang rencana penamaan sebuah gedung dengan melalui aspek kajian akademik.
“Juga sebaiknya diajak rembuk berkomunikasi dengan pihak generasi penerusnya dalam hal ini keluarga atau ahli waris dari Oto Iskandar Di Nata, saya kira itu adalah langkah yang sangat bijak,” kata Budiana.
Sebelumnya diberitakan, penulisan nama RSUD Otto Iskandar Dinata dipertanyakan oleh pemangku kepentingan dari nama Pahlawan Nasional berjuluk Si Jalak Harupat itu.
Selain salah dalam penulisan, pihak pemangku kepentingan pun merasa tak pernah dilibatkan dalam penamaan gedung rumah sakit yang baru saja diresmikan oleh Bupati Bandung Dadang M Naser tersebut.
Termasuk dari keluarga ahli waris Oto Iskanda Di Nata tidak tahu menahu karena tidak ada komunikasi sama sekali antara Pemkab Bandung dengan keluarga ahli waris.
Ketua Gerakan Pilihan Sunda Andri Perkasa Kantaprawira mengatakan, dalam penulisan nama rumah sakit tersebut, “OTTO ISKANDARDINATA” sebenarnya tidak tepat. Karena berdasarkan berbagai literatur sejarah dan pengakuan ahli waris dari Pahlawan Nasional itu nama yang benar adalah “Oto Iskandar Di Nata”.***