Pengelolaan Sampah Masuk Kurikulum Pendidikan, Bupati Bandung : Saya Setuju

oleh -28 Dilihat
oleh
Bupati Bandung Dr. HM Dadang Supriatna saat melaksanakan Rembug Bedas di Desa/Kecamatan Cimaung Kab Bandung, Minggu (2/4/2023)./foto diskominfo kab bandung/

CIMAUNG,balebandung.com – Pelaksanaan Rembug Bedas Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna menjadi ajang menyampaikan aspirasi, unek-unek, harapan maupun masukan informasi dari masyarakat kepada pemerintah Kabupaten Bandung. Rembug Bedas ke-25 kali ini dilaksanakan di Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung, Minggu (2/4/2023).

Pada kesempatan itu, sejumlah warga menyampaikan aspirasinya, di antaranya kurikulum pendidikan tentang pengelolaan sampah minta dimasukkan pada kurikulum tambahan di sekolah SD-SMA. Aspirasi lainnya masih ada guru ngaji yang belum terakomodir dalam program insentif guru ngaji, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk memfasilitasi anak putus sekolah, kader PKK yang belum mendapatkan uang insentif, dan aspirasi lainnya.

Terkait dengan aspirasi sejumlah warga itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna langsung meresponnya. Bupati Bandung sangat setuju pengelolaan sampah dimasukkan dalam kurikulum pembelajaran di sekolah.

“Saya setuju, bila perlu di-Perbub-kan. Kurikulum pendidikan pengelolaan sampah menjadi tambahan di sekolah-sekolah. Saya berharap Kadis Pendidikan membuat surat edaran, untuk disampaikan ke sekolah-sekolah,” katanya.

Untuk meningkatkan pengelolaan sampah, Bupati Bandung akan membuat empat lokasi pengolahan sampah di Kabupaten Bandung. “Untuk mengurangi sampah ke TPA,” katanya.

Sampah bisa digunakan untuk maggot, sampah bisa jadi pengganti bahan bakar batu bara. “Saya berharap pengolahan sampah ada di setiap dapil,” katanya.

Bupati Bandung langsung menginstruksikan kepada perangkat daerah mulai dari kecamatan, desa, RW, dan RT untuk mensosialisasikan tiga program prioritas kepada masyarakat sekitar. Di antaranya program insentif guru ngaji, pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dan program kartu tani.

Dadang Supriatna mengatakan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan akan berdampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat. Selain itu dapat mengurangi angka pengangguran.

Baca Juga  Bupati Bandung Minta Forum HRD Berpartisipasi Aktif Tekan Angka Pengangguran

“Kita melaksanakan Rembug Bedas di masing-masing desa supaya lebih dekat silaturahmi. Mengingat dalam pelaksanaan Rembug Bedas itu dihadiri oleh para ketua RT, RW, aparatur desa, Kader PKK, BPD, MUI, dan unsur lainnya,” kata Dadang Supriatna.

“Rembug Bedas ini untuk menyampaikan program yang sudah dilaksanakan maupun yang akan dilakukan. Sesuai dengan RPJMD ada 13 program strategis, dan di antaranya 3 program unggulan, yaitu insentif guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar,” kata Bupati Bandung.

Bupati Bandung sudah melaksanakan insentif guru ngaji. Selain itu, kader PKK setiap desa 20 orang mendapatkan uang insentif dan BPJS Ketenagakerjaan.
“Jika ada Ketua RT dan RW sudah habis masa jabatannya, sementara BPJS bisa terus digunakan untuk kepentingan pribadi,” katanya.

Bupati Bandung mengatakan, bahwa ustad-ustadzah yang belum terdaftar dalam program insentif guru ngaji untuk dilakukan pendataan. Termasuk para ustadz (bukan guru ngaji) untuk didata, nanti bisa dibantu melalui program BAZNAS.

“Saya minta para kepala desa untuk mendata guru ngaji yang belum terakomodir dalam program insentif guru ngaji. Termasuk ustad yang bukan guru ngaji, untuk dilakukan pendataan dan datanya dipilah dengan guru ngaji. Yang belum terdaftar segera didata oleh kades dan disampaikan ke camat,” katanya.

Bupati Bandung mengatakan bahwa pihaknya siap memfasilitasi PKBM untuk pelayanan paket A, paket B dan paket C. Hal ini untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia dalam bidang pendidikan.

Sementara itu, Engkus Kusnadi, warga Desa Cimaung Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung berharap kepada pemerintah atau pemegang kebijakan untuk memasukkan pendidikan pengelolaan sampah pada kurikulum pendidikan di sekolah, mulai dari SD-SMA.

Engkus mengungkapkan hal itu pada kegiatan Rembug Bedas ke-25 Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna di Desa Cimaung.

Baca Juga  PKS Tawarkan Posisi Cawabup untuk Dampingi Kang DS di Pilkada Kab Bandung

“Persoalan sampah bukan hanya di khusus di Desa Cimaung. Tapi juga terjadi secara nasional. Saya berharap pengelolaan sampah dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah. Supaya anak anak sekolah bisa belajar memilah dan mengelola sampah,” kata Engkus.

Teknis pembelajarannya di sekolah, kata dia, apakah belajarnya seminggu sekali, dua Minggu sekali atau satu bulan sekali. “Saya berharap ada kurikulum pendidikan dalam pengelolaan sampah dari mulai sekolah SD sampai SMA,” katanya.

Pada Bupati Bandung, warga lainnya berharap, guru ngaji yang mengajar mengaji anak-anak di rumah dan masjid yang belum terekrut dalam program pemberian insentif guru ngaji.

“Yang belum terakomodir, mohon untuk diperhatikan,” katanya.
Kurnia Muslim, warga lainnya mengatakan, terkait guru ngaji di dalam tahapan verifikasi guru ngaji. Masih menemukan guru ngaji yang belum masuk program guru ngaji.

“Mereka sudah mengajar mengaji di rumah-rumah tapi belum masuk program insentif guru ngaji,” katanya.

Ia juga berharap ada kegiatan PKBM untuk memfasilitasi-anak putus sekolah.
Tuti, kader Desa Cimaung mengatakan bahwa PKK atau kader ujung tombak atau garda terdepan dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

“Tapi kami seorang ibu ibu punya anak dan suami. Minta perhatiannya. Kader itu bukan enggak ikhlas, kami ikhlas mengabdi secara sosial. Sekarang banyak program yang dibebankan pada kader PKK. Tapi honornya yang tidak memadai,” tuturnya.

Warga lainnya yang mempertanyakan program BPJS Ketenagakerjaan. Bagaimana RT dan RW yang sudah berhenti dari jabatannya, apakah BPJS-nya masih bisa digunakan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.