SOREANG – Bupati Bandung H. Dadang Mohamad Naser membuat kebijakan untuk mengembangkan beberapa produk pertanian di sejumlah wilayah. Penyebaran produk pertanian tersebut disesuaikan karakter dan kondisi alam yang dimiliki masing-masing wilayah.
Seperti halya di Kecamatan Cikancung yang masih memiliki lahan cukup luas ditetapkan sebagai sentra pengembangan ternak atau biasa disebut dengan “Kampung Ternak”. Untuk ternak sapi atau kambing dan domba, daerah ini sangat layak untuk dijadikan area pengembangannya.
Untuk pengembangan tanaman jeruk, Pemkab Bandung memilih Kecamatan Pangalengan yang beriklim sejuk. Sementara Kecamatan Nagreg, ditetapkan sebagai Kampung Buah Naga, Kecamatan Arjasari dikembangkan untuk Kampung Jagung dan Kecamatan Cicalengka untuk sentra Kampung Tomat.
Penyebaran berbagai produk pertanian tersebut dimaksudkan pula sebagai strategi untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Kab. Bandung. “Kita tetap fokus terhadap pengembangan pangan, mengingat kebutuhan pangan setiap saat terus meningkat seiring dengan kian bertambahnya jumlah produk,” kata bupati dirilis Humas Pemkab Bandung, Jumat (21/10/16).
Khusus dalam pengembangan ternak ikan lele, menurut Dadang Naser ditetapkan di 17 kecamatan. Pengembangan ikan lele ini menurutnya tidak terlampau sulit, mengingat ikan ini bisa hidup di berbagai kondisi alam.
“Permintaan konsumen terhadap ikan ini, setiap tahun terus meningkat. Peluang tersebut harus dimanfaatkan oleh masyarakat petani sebagai langkah untuk meningkatkan pendapatan keluarga,” kata Dadang.
Ia pun mengajak kepada segenap petani, untuk mengembangkan budidaya tanaman Ganyong dan Hanjeli yang selama ini belum banyak dilirik masyarakat. Kedua tanaman tersebut nantinya bisa dibuatkan tepung sebagai pengganti tapioka. Tepung ganyong bisa dimanfaatkan untuk pembuatan kue atau roti yang bercita rasa tinggi.
“Beberapa UKM di Kabupaten Bandung sudah ada yang mencoba membuat roti ganyong ini dan ternyata pemasarannya cukup bagus,” kata dia.
Sebagai salah satu daerah yang dinilai berhasil dalam penanganan pangan, Kabupaten Bandung sejak beberapa tahun lalu telah menggariskan kebijakan pangan yang meliputi ketersediaan pangan, distribusi pangan, keanekaragaman pangan, keamanan pangan, pemberdayaan petani dan program mengatasi kerawanan pangan.