BANDUNG– Salah satu pentolan organisasi kepemudaan, Deden Mees, tewas ditusuk oleh gerombolan bermotor saat sedang nongkrong bersama rekan-rekannya di sebuah pengkalan ojek di Desa Cibiru Wetan, Kec Cileunyi, Kab Bandung, Minggu (8/5) malam. Untuk mengantisipasi terjadinya aksi balasan, polisi langsung menggelar razia besar-besaran.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto mengintruksikan kepada seluruh jajarannya untuk meningkatkan patroli, serta melakukan razia dan mendeteksi keberadaan gerombolan bermotor di Kota Bandung. Langkah tersebut dilakukan karena korban merupakan petinggi gerombolan bermotor di wilayah Bandung Timur.
“Saya sudah instruksikan kepada polsek-polsek, untuk mengantisipasi hal tersebut,” tandas Winarto di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Senin (9/5/16), seperti dilansir Divisi Humas Mabes Polri.
Saat kejadian, Deden saat itu sedang nongkrong bersama teman lainnya di sebuah pangkalan ojek di wilayah Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung. Tiba-tiba datang segerombolan brandalan motor dan langsung melakukan penyerangan lalu korban ditusuk.
Korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat, namun Deden akhirnya meninggal dunia. Hingga saat ini, polisi masih lakukan pemeriksaan terkait penusukan pentolan kelompok bermotor tersebut.
Sementara itu, saat disinggung, terkait bakal adanya isu penyisiran yang bakal dilakukan brandalan bermotor Brigez terhadap keberadaan brandalan bermotor GBR di Kota Bandung, Winarto menyebut, pihaknya bakal antisipasi hal tersebut.
“Kalau ditemui anggota sedang berkumpul (brandalan bermotor), saya sudah instruksikan untuk dibubarkan,” tegas Winarto.