GESAT – Guna pemeliharaan peralatan teknologi digital, Museum Gedung Sate akan tutup sementara dari 8 – 22 Januari 2018. Hingga hari ini, Kamis (4/1/18), pengelola museum mencatat 13.954 orang pengunjung dari berbagai kalangan telah menikmati sajian sejarah dan cerita mengenai Gedung Sate.
Kepala Bagian Publikasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Ade Sukalsah mengatakan penutupan ini adalah salah satu prosedur standar yang dilakukan, terutama untuk menjaga umur dan tingkat presisi alat-alat sensor media digital interaktif.
“Kami memohon pemakluman dari warga Jabar khususnya yang telah berencana akan mengunjungi Museum Gedung Sate pada periode tanggal tersebut. Tentu penutupan dua minggu ini selain untuk maintenance, juga akan ada beberapa evaluasi yang dilakukan, agar dari segi pelayanan museum ini dapat semakin memuaskan khalayak,” jelas Ade di Gedung Sate, Kamis (4/1/18).
Untuk informasi lebih lanjut, kata Ade, warga Jabar dapat menghubungi Call Center Museum Gedung Sate (022) 426 7753 dan mengakses web reservasi resminya di museumgedungsate.jabarprov.go.id atau meluncur akun Instagram resminya @museumgedungsate . Pada waktu operasional normal, Museum Gedung Sate buka Selasa – Minggu (Senin tutup), pukul 09.30-16.00 WIB.
Museum Gedung Sate diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Jumat (8/12/17). Terletak di sayap timur basement Gedung Sate, museum ini menyajikan tema sejarah, yang dikemas dalam sensasi teknologi digital dan interaktif.
Antara lain, Interactive Glass Display, Interactive 3D Scale Model of Gedung Sate, Hologram, Wall Video Mapping, Augmented Reality: membuat pengunjung seolah-olah terlibat pada pengerjaan Gedung Sate, Virtual Reality: dengan kacamata VR dapat membuat pengunjung seolah-olah menaiki balon udara mengelilingi area sekitar Gedung Sate. Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati Architarium (TV 270 derajat), Interactive Floor Display, dan Interactive Picture Frame.