BANDUNG – Hari Peringatan Korban Tabrakan Lalu Lintas Sedunia menjadi momen bagi pemerintah dan masyarakat untuk mengenang para korban yang meninggal di jalan dan memperhatikan akan pentingnya berperilaku yang berkeselamatan saat berkendara di jalan raya.
Pemerintah Kota Bandung bersama dengan Bloomberg Philanthropies Initiative for Global Road Safety (BIGRS) memperingati Worl Day Remembrance for Road Traffic Victims atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hari Peringatan Korban Tabrakan Lalu Lintas Sedunia, ), di kawasan Car Free Day Dago di Jalan Ir.H.Juanda Bandung, Minggu, (18/11/18).
Hari Peringatan Korban Tabrakan Lalu Lintas Sedunia diperingati setiap hari Minggu pada minggu ketiga bulan November setiap tahunnya di seluruh dunia. Tahun 2018, hari tersebut jatuh pada tanggal 18 November 2018 dan dihadiri oleh perwakilan korban tabrakan maupun keluarga.
Peringatan ini ditandai dengan diluncurkannya situs kampanye keselamatan jalan #StopNgebut yang sudah mulai berjalan di sosial media sejak Agustus lalu. Situs kampanye tersebut dapat diakses melalui stopngebut.com.
Hari Peringatan Korban Tabrakan Lalu Lintas Sedunia sekaligus menjadi momen pendeklarasian kampanye, “Jalan Milik Bersama Bukan Hanya Pengendara”.
Staff Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Kota Bandung Ricky Gustiadi mengatakan, Hari Peringatan Korban Tabrakan Lalu Lintas Sedunia adalah momen di mana kita bersama-sama merenung dan mengenang para korban yang telah meninggal dunia ataupun terluka akibat tabrakan di jalan raya.
“Sesaat di mana bersama-sama kita menyadari bahwa setiap kali kita mempercepat laju kendaraan akan ada konsekuensi yang tidak hanya berimbas untuk kehidupan kita, tetapi kehidupan orang lain,” kata Ricky Gustiadi.
Hari peringatan ini dibuka dengan aksi publik di mana para korban dan komunitas pemerhati keselamatan jalan berjalan sejauh 350 meter dari Hotel Patra Comfort Bandung menuju halaman Blossom Factory Outlet sebagai tempat pelaksanaan acara.
Para korban ataupun pihak keluarga akan membawa foto mereka ataupun anggota keluarga mereka yang telah meninggal akibat tabrakan lalu lintas sebagai bagian dari aksi publik tersebut.
Pelaksanaan Hari Peringatan Korban Tabrakan Lalu Lintas Sedunia sekaligus peluncuran situs stopngebut.com yang menjadi bagian dari kampanye terbaru tentang keselamatan jalan kota Bandung, #StopNgebut, menjadi sebuah momen yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Bandung akan pentingnya berperilaku yang berkeselamatan di jalan raya.
Tidak hanya itu saja, namun menjadi sarana edukasi dan momen merenung bagi para korban, keluarga maupun undangan yang hadir agar tidak ada lagi korban di jalan raya dan mencegah tabrakan di jalan raya.
Menurut buku Bandung Road Safety Annual Report 2017, jumlah tabrakan di jalan raya Kota Bandung pada tahun 2017 sebesar 501 kasus, 127 orang diantaranya meninggal dan 38 lainnya luka berat. Lebih dari setengah kasusnya (57%) melibatkan pengguna sepeda motor dan tingkat kematian tertinggi berada pada rentang usia 15-24 tahun.
Menurut Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK), kerugian materiil akibat tabrakan di jalan raya diperkirakan mencapai 2,9-3,1% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Hal tersebut menjadikan tabrakan lalu lintas sebagai salah satu isu yang patut mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat luas.
Bloomberg Philanthropies Initiative for Global Road Safety (BIGRS) adalah program keselamatan lalu lintas yang diluncurkan oleh Bloomberg Philanthropies di 10 kota di dunia (Accra-Ghana, Addis-Ababa Ethiopia, Bandung-Indonesia, Bangkok-Thailand, Bogota-Colombia, Fortaleza-Brazil, Ho Chi Minh City-Vietnam, Mumbai-India, Sao Paulo-Brazil, dan Shanghai-China), dengan tujuan utama mengurangi kematian dan cedera lalu lintas.
Fokus BIGRS adalah pada empat kegiatan utama yaitu media massa dan marketing, keselamatan jalan raya & pergerakan, penegaka peraturan, dan data & surveilans.***