SOREANG – Ribuan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa mangkal di sepanjang Jalan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, menolak direlokasi ke ruas jalan Tol Soroja. Sebab kepindahan tersebut diakui pedagang dikhawatirkan menimbulkan gesekan dengan PKL lainnya yang sejak semula mangkal di ruas jalan tol.
Para PKL pun mengaku mereka sudah mendapatkan sosialisasi kepindahan sementara pada beberapa bulan lalu. Seiring berjalannya waktu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung pun menawarkan tempat relokasi di lahan belakang Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Jalan Al Fathu, Soreang. Tetapi hingga kini belum terealisasi.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, jumlah PKL yang bermukim di Jalan Al Fathu sekitar 5.000 PKL. Mengenai kepindahannya ke ruas Jalan Tol Soroja, para PKL mengkhawatirkan terjadinya penurunan omset. Sebab lokasi ruas ?jalan Tol Soroja lebih ke dalam dibanding dengan Jalan Al Fathu.
Salah satu perwakilan Paguyuban PKL Al Fathu, Heri mengatakan, akibat kepindahan tersebut suasana lapakan setiap Minggu makin menimbulkan ketidakkondusifan. Hal tersebut dibuktikan kejadian yang berujung bentrokan fisik antara satu PKL dengan lainnya.
“Semenjak kepindahan ke Jalan Tol Soroka, sempat terjadi gesekan PKL karena berebut lapakan, ini menunjukan kepindahan tersebut malah membuat PKL jadi susah,” kata Heri saat ditemui di Soreang, Minggu (6/8/17).
Para PKL pun berharap Pemkab Bandung memberikan solusi terbaik untuk nasib mereka. Sebab dengan kepindahan tersebut penghasilan merosot tajam dibandingkan dengan ?berjualan di Jalan Al Fathu. Selain itu dikhawatirkan bentrok fisik di kalangan PKL makin marak terjadi. “Kami para pedagang masih ingin tetap berdagang di tempat semula,” harapnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bandung, Usman Sayogi mengatakan k?epindahan PKL ke ruas jalan Tol Soroja sudah empat minggu yang lalu atau sejak usai Lebaran. Sosialisasi telah disampaikan kepada PKL beberapa bulan yang lalu, meski sebagian PKL ada yang menolak terhadap kebijakan tersebut.
Sayogi mengatakan sepanjang jalan Al Fathu adalah salah satu akses utama masyarakat dari Kota Bandung menuju kawasan wisata Ciwidey atau sebaliknya. Maka dari itu Pemkab Bandung merelokasi para PKL.
“Keberadaan PKL di Jalan Al Fathu Soreang ini sudah ada sejak hampir 20 tahun lalu. Tetapi? seiring perkembangan jaman, pertambahan kendaraan dan penduduk, menjadi permasalahan yang menyebabkan semrawutnya kondisi Jalan Al Fathu,” ungkap Yogi.
Maka dari itu Pe?mkab Bandung mencanangkan lahan seluas empat hektare di belakang Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) untuk relokasi PKL. Namun upaya tersebut masih dalam proses, karena anggaran belum disahkan oleh DPRD Kab Bandung.
“Relokasi PKL ke Jalan Tol Soroja itu hanya sementara saja. Soalnya nanti juga kan akan segera berfungsi Tol Soroja-nya. Untuk selenjutnya mereka bisa pindah ke belakang Gedong Sabilulungan, sambil menunggu anggarannya disahkan DPRD,” terang Yogi.