Soreang, balebandung.com- Menanggapi adanya polemik pro dan kontra dari berbagai element masyarakat terhadap kegiatan studi banding Kepala Desa se-Kab Bandung Ke Bali, Wakil Ketua 1 Apdesi Kab Bandung Rosiman mengatakan bahwa dinamika tersebut sesuatu yang wajar, dan meminta masyarakat berpikir jernih dan menyingkapi dengan bijak, terhadap niat baik Bupati Bandung Dadang Supriatna yang ingin membantu dan memberdayakan kepala desa.
” Saya menyayangkan setiap ada kegiatan desa selalu ramai, sedangkan kegiatan studi banding lainnya, baik pejabat dinas maupun anggota DPR-RI, DPRD tidak pernah ribut dan kok diam tidak dikritisi, ” ungkap Rosiman akrab disapa wa rose, saat di minta tanggapan disela-sela swab test, Rumah Sakit Lama Soreang, Sabtu (18/12/21).
Ia menambahkan tujuan kami ke Bali dalam acara bintek, pembinaan dan pendidikan peningkatan kapasitas Kepala Desa, sekaligus pelantikan DPC APDESI Kab Bandung.
” Kenapa Desa selalu dijadikan ajang objek persoalan, padahal desa ujung tombak pembangunan, dan ketika.desa diam, semua tidak akan berjalan,” timpalnya.
” Ketika Bupati Bandung punya itikad baik, kredit point dan reward kepada kepala desa selama satu tahun bekerja, kami meresponnya dengan baik untuk belanja motor N-Max, Top-up BLT, dan studi banding ke Bali,” jelas Rosiman.
” Bahkan saat desa kehabisan dana saat jelang akhir tahun untuk Top Up BLT, Pemkab Bandung langsung meng-covernya. Jadi terserahlah masyarakat menilainya,” paparnya.
Menyangkut manfaat studi banding ke Bali, nilai wa rose, bahwa dapat meningkatkan kapasitas kepala desa, dan menghilangkan kejenuhan, untuk kembali beraktivitas tahun depan.
” Ini terobosan baru Bupati Bandung Dadang Supriatna, walaupun pernah dilaksanakan pada jaman Bupati Dadang M Naseer, tetapi saat itu dengan dipilih-pilih saja tidak semua,” kata wa rose.
Ia berharap masyarakat yang kontra dapat menyingkapi dengan bijak terhadap itikad baik pemerintah, dengan mengambil hikmah semuanya, saling mendoakan, serta jangan lupa bahagia, besarkan hati. *** (Arif)