DAYEUHKOLOT, Balebandung.com – Inovasi teknologi hasil karya Prajurit Kodam III/Siliwangi lainnya yang dibuat Batalyon Zeni Tempur (Zipur)-3 Kodam III/Siliwangi, menunjukkan kemampuannya inovasi beton apung.
Beton apung ini sebenarnya sudah banyak dikembangkan di luar negeri dan digunakan sebagai Dermaga Kapal Terapung, pemecah gelombang (breakwater) terapung, Marina Perahu, ponton yang dirancang untuk akses ke air dan perahu, klub berlayar dan mendayung, serta dok kapal dan pendaratan feri.
Di Indonesia sendiri, penelitian rancang bangun dan teknologi beton apung untuk pertama kalinya dilakukan oleh Institut Teknogi 10 November (ITS) yang digunakan untuk menunjang industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan di Indonesia sebagai negara maritim.
Selama ini, pembangunan dermaga di Indonesia dibuat dengan struktur bangunan permanen dengan membuat tiang pancang beton ke dasar laut. Demikian juga dengan breakwater/pemecang gelombang air laut di buat dengan membuat tiang pancang beton ke dasar laut.
Untuk kelemahan dari rancang bangun dengan menggunakan tiang pancang ini terletak pada kisaran biaya Rp20 hingga 30 juta per meter. Sementara bila menggunakan beton apung hanya perlu biaya sekitar Rp10 sampai 20 juta permeter. Kelemahan lainnya, jika memakai tiang pancang beton ke dasar laut, dapat merusak ekosistem laut.
Melihat kenyataan tersebut, prajurit Batalyon Zipur-3/YW Kodam III/Siliwangi tertarik mengembangkan inovasi dengan membuat beton apung. Dengan menggunakan agregat ringan batu apung sebagai pengganti agregat norma beratnya yang lebih ringan, waktu pembangunan dan pengangkutan yang lebih cepat, dan biaya yang lebih murah.
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto yang didampingi Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo dan para Pejabat Utama Kodam III/Siliwangi, memberikan apresiasi atas upaya dan inovasi Prajurit Yonzipur-3/YW di Kec Dayeuhkolot, Kab Bandung ini..
“Kami berharap ke depannya akan tersedia lahan yang bisa dipakai sebagai batching plant, yaitu lokasi khusus untuk pembuatan beton readymix, yang memiliki beberapa komponen untuk mencampur material-material beton dan bekerja sama dengan pihak ketiga, beton apung ini bisa diproduksi dalam jumlah besar,” kata Pangdam III/Siliwangi.***