JAKARTA – Pelayanan terhadap masyarakat yang kurang maksimal dari aparatur sipil negara (ASN), seringkali menjadi keluhan banyak pihak. Selain itu praktik korupsi yang melibatkan para pejabat di daerah, menjadi persoalan yang harus diatasi oleh pemimpin daerah. Maka harus diberikan pengawasan secara ketat yang melibatkan masyarakat agar pembangunan di daerah berjalan sesuai koridor.
“Dan tentu saja harus melibatkan masyarakat sebagai bentuk pembangunan yang partisipatif,” ungkap Calon Gubernur Jawa Barat Nomor Urut 2 TB.Hasanuddin, usai mengikuti sesi taping Kandidat Bicara di salah satu televisi nasional di Jakarta.
Dengan meluncurkan JabarMolotot.com yang berbasis teknologi informasi, yakni aplikasi android dan website, diharapkan masyarakat ikut terlibat dalam perencanaan dan program yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat nantinya.
Pria yang pernah jadi pengawal Gusdur itu menambahkan, sistem pengawasan program JabarMolotot.com akan dibuatkan website pengaduan. Bisa melalui internet, via Whatsapp (WA) dan juga pesan singkat (SMS).
“Supaya sistem sarana prasarana pengaduan Molototcom bisa dengan cepat diakses masyarakat dan tidak susah digunakanya,” terang Kang Hasan, sapaan Hasanuddin.
Program JabarMolototcom yang diluncurkan pasangan calon (Paslon) Hasanuddin-Anton Amanah (Hasanah) ini membuat penasaran jurnalis senior Abdul Kohar yang menjadi panelis dalam acara Kandidat Bicara, MetroTV, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (7/6/18).
Menurut Abdul Kohar, Molototcom adalah program yang sangat bagus, dan membuat penasaran karena namanya yang kelokalan. Abdul kemudian meminta penjelasan Kang Hasan dan Kang Anton.
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat nomor urut 2 Kang Anton mengungkapkan, program Molototcom adalah untuk menciptakan pengawasan kinerja pemerintah daerah (Pemda) maupun kerja Gubernur dan Wakil Gubernur.
Dengan begitu, imbuh Anton, masyarakat juga bisa melaporkan semua keluhan mengenai kinerja Pemda maupun kerja Gubernur dan Wagun yang menyalahi aturan. “Karena kita ingin berkerja secara transparan dan ada keterbukaan publik,” jelas Kang Anton.*** jabarhasanah.com